Rumah Ivan (34)

765 57 23
                                    

Keesokan Harinya...

****IVAN POV****

"bapak sama mama pergi dulu, jaga rumah baik-baik, peliharaan kita juga jangan lupa di kasih makan"
Ujar Ayahku dari dalam mobil.

"ingat van, kalau ada apa-apa telpon saja, kalau kamu takut, panggil saja teman-temanmu kesini"
Kata mamaku.

"iya ma, pak, tapi...... Si Wilbert kok boleh ikut?"
Tanyaku, yahh tidak adil saja rasanya adikku ikut pulang kampung ke Toraja dan aku tidak.

"kan adikmu belum pernah kesana, dia kan lahirnya disini"
Jelas mama.

"makanya kak, kalau lahir juga di sini, jangan di sana"
Wilbert mengeluarkan kepalanya dan menunjukkan ekspresi mengejek.

"kakakmu juga akan pulang lusa, kamu harus tetap di rumah kalau dia pulang, mengerti?"

"hah?! Kak... Kak Gilbert bakalan pulang pak?!!!!!"

"iya van, kasihan kan kakakmu kalau dia pulang dan tidak ada yang nyambut"
Ucap Mama.

Yehhh...
Orang kek gitu buat apa di sambut?

"ya sudah, kami bertiga pergi dulu, ingat telpon kalau ada apa-apa"
Bapak pun mengeluarkan mobilnya dari halaman rumah dan pergi.

"hehhhhh kak Gilbert...... Tidak di rumah, tidak di sini masih saja menyusahkan......., ehhh yang paling penting sekarang...... "

Aku langsung mengeluarkan HPku dan menelpon Nomor Fahmi.

"halo mi! Ke sini ya! Ajak yang lain, jangan lupa, iya..... Acara nginap, 3 hari! Anggap saja ini geladih buat malam tahun baruan nanti, aku tunggu ya! Oke siap!"

.
.
.

Tok tok tok

"ya sebentar"
Aku langsung membuka pintu dan...

"hei!"
Sapa Fahmi, dia bersama Abri.

"hei, Gusti sama Rajab mana?"
Tanyaku saat tidak mendapati Gusti dan juga Rajab.

"mereka berdua nyusul nanti malam katanya, ini kan juga baru jam 4 sore"
Jelas Fahmi.

"ohh ya sudah, ayo masuk!"
Aku mempersilahkan mereka berdua untuk masuk.

"eh van, lihat aku bawa apa.... "
Fahmipun mengeluarkan Flashdisk.

"FD? Buat apa?"
Tanya Abri.

"Ntar malam kita mulai... MARATHON ANIME!!!!!!!!!!!"
Teriak Fahmi kegirangan.

"wohooooo kau memang mengerti situasi ya! Oke aku mau masak dulu buat nanti malam"
Aku pamit sebentar pada Abri Dan Fahmi untuk ke dapur.

"van, bawain wadah, aku bawa cemilan"
Kata Abri.

"oke!"

.
.
.

Tak terasa, haripun berganti menjadi malam.
Gusti dan Rajab juga sudah datang dan kini kami berlima berada di dalam kamarku.

"pintu udah di kunci kan van?"
Tanya Fahmi.

"sudah, ayo mulai kita!"
Kataku sambil membuka laptopku.

Akupun mencolokkan FD milik Fahmi ke Laptopku dan muncul tampilan beragam File.

"wohhh hebat juga mi, koleksimu banyak"
Gusti memuji Fahmi.

"Hehehe, bisa saja"
Fahmi tertawa.

"Tapi...... File XXX itu apa?"
Tanya Rajab.

"ehhhh Van kita nonton Tokyo Ghoul aja bagaimana?!"
Fahmi langsung mengalihkan pembicaraan.

SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang