Kumpul (96)

362 33 12
                                    

Keesokan harinya....

Tok tok tok....

"Fahmi?, kamu tidak ke kantor?"
Tanya Ibuku dari luar kamar.

"ini Sabtu bu, libur"

"ah iya hehe, kalau begitu ayo makan dulu, libur kantor bukan berarti libur makan juga kan?"

"Fahmi lagi puasa"

"puasa? Puasa apa hari Sabtu?, sudahlah, ayo jangan sampai kamu sakit"

"sudah sakit bu.... "

"hah?! Apanya?!"

"Hatiku.... Hiks........ Abriku....... "

"cuma karena itu?, huffff sini keluar dulu"

"kakiku tidak bisa jalan bu.... Seperti cintaku yang sudah kandas di tengah jalan"

"sudah jangan bucin dulu, ibu ada berita soal Abri"

Kriiik.....

"apa bu?"

"katanya kakimu tidak bisa gerak?, buka pintunya cepat sekali?"

"jadi apa Abri berhasil di temukan bu?!"

"kamu itu.... Ingat umurmu Fahmi, sudah besar begini tapi tingkahmu masih seperti anak ABG SMA yang baru punya pacar"

"beritanya dulu bu!"

"iya iya, pagi tadi bapaknya Abri sudah dapat telpon langsung dari Abri"

"telpon langsung?! Dari Abri?!!!!!!!"

"jadi pesawat yang semalam hilang kontak itu memang pesawat yang harusnya Abri tumpangi, tapi karena lupa sesuatu di Asramanya jadi dia kembali dulu, katanya barang itu sangat penting!, entah barang apa itu tapi itu sudah menyelamatkannya, Jadi Abri ketinggalan pesawat itu"

"Syukurlah......... "

"Abri menunda dulu kepulangannya untuk sekarang, sekitar 1 minggu"

"jadi aku bisa kan bu menghubungi Abri?!"

"ya mana bisa Fahmi, Abri itu tidak ada alat komunikasi di sana, dia menelpon pake telpon yang ada di Asramanya"

"yah......, tapi tidak apa-apa! Seminggu lagi aku pasti akan tahan!"

"semangat anakku!!!! Kamu pasti bisa mengalahkan rasa rindumu itu!"

"ah! Benar bu!"

"tunjukkan kalau kamu benar-benar sayang dengan Abri! Never Give up!"

"NEVER GIVE UP! NEVER GIVE UP! NEVER GIVE UP!!!!"
teriakku berdua dengan ibu.

"izal? Itu ibu sama kakakmu kenapa?"

"tau yah, padahal masih pagi juga"

.
.
.
.

Aku kemudian mengundang yang lain kerumahku.

"nah, jadi kenapa kau mengumpulkan kami di sini setelah semalam kau teriak seperti orang kesurupan di rumah Abri?"
Tanya Ivan.

"hehehe, semalam aku hilang kendali itu, tapi kalian sudah tahu kan kalau Abri baik-baik saja?!"

Mereka mengangguk.

"nah! Begini....... "

"ini sirup Markisanya..... Di minum ya"
Ibuku datang dan membawa nampan berisi gelas dan sirup.
Ibu meletakkannya di atas meja.
"di minum ya"

"iya tante"
Ucap yang lain.
Lalu ibukupun pergi.

"oke, jadi begini..... Kita bikin....... Yah? Ayah kenapa?"
Aku mendadak berhenti berbicara saat ayahku muncul dan berjalan di depan kursiku sambil mengangkat hpnya.

"ini, tidak ada koneksi"

"memangnya wifi sudah ayah aktifkan?"

"ahhh iya juga"
Ayahku langsung berlari pergi.

"hehe, Ayahmu eksis juga ya"
Ucap Akbar.

"oke fokus, jadi ayo kita buat kejutan untuk Abri!"

"kejutan? kejutan seperti apa?"
Tanya Gusti.

"nah itu dia!, aku juga tidak tahu, apa kalian punya ide?"

"maaf ya mi, tapi menurutku kejutan.... Kau tahu kan kita ini sudah bukan anak SMA seperti dulu lagi, kita butuh sesuatu yang sedikit lebih dewasa!"

"tumben Ivan otaknya encer"
Puji Gusti.

"seperti ke Diskotik"

"WOI! KAU MAU KITA SEMUA HILANG PEKERJAAN?!"

"hehehe maaf, bercanda yang tadi, jadi begini..... Santai saja, kita adakan makan malam yang sederhana untuk merayakan kembalinya Abri"
Jelas Ivan.

"benar juga! Dan kita akan makan di?"
Tanya Akbar.

"Di tempat yang sederhana saja, biar romantis untuk kalian juga dapat"
Tambah Ivan.

"halah, bilang saja gajian masih lama"
Ledekku.

"Memangnya tanggal segini kau sudah gajian?"
Ivan menatapku sinis.

"hei sudahlah, nanti kita bincangkan sama-sama, kita minum sirup dulu...."
Gusti segera mengambil segelas sirup dan meminumnya.

Tiba-tiba Faizal masuk kedalam rumah.
Sepertinya dia baru habis Fitnes.

"hm! ma'bau cempa ko! (hm! baumu seperti asam jawa!)"
Ledekku saat dia berjalan di dekatku.

"Memangnya kenapa?! Uh? Wuihhh mayan sirup baru habis fitnes!"
Faizal langsung mengambil sirup milikku dan meminumnya.

"woy! Sirupku itu!"

"bikin lagi saja susah sekali, kau kan pernah bilang.... Kalau orang pelit kuburannya sempit, dah izal mau mandi dulu..... "
Anak ini sejak SMA sifatnya berubah drastis. Mana 2 Bulan lagi dia mau Ujian!
Bukannya ikut bimbel tapi tiap hari kerjanya cuma bikin rumah bau keringat.

"brondong......"
Ucap Rajab.

"Rajab!"

"maaf gus......, soalnya adiknya Fahmi berubah sekali"

"itu benar, dan Fahmi sendiri........ "
Akbar memperhatikanku dari atas hingga ke bawah.
"berapa beratmu sekarang?"
Tanya Akbar.

"hmm..... 68 kg"
Ucapku.

"entahlah mi, menurutku kau tidak siap bertemu dengan Abri dengan tubuh yang lumayan berlemak begitu"
Akbar ada benarnya juga..... Aku sekarang gemukan.

"kau ikut dengan adikmu saja olahraga!"

"tidak van, aku tidak mau!"

"oke, sekarang kau yang bilang tidak mau, nanti Abri yang akan bilang begitu kalau sudah melihat Fahminya yang sekarang"

"ogah!"

"ya sudah ikuti adikmu"
Mereka memaksaku untuk berolahraga bersama Faizal.
Mereka tidak tahu saja olaharaga seperti apa yang Faizal lakukan.

*****

Fahmi takut gemuk :v

Jangan lupa vote :D

SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang