Ivan (33)

787 61 10
                                    

****ABRI POV****

Rumah....

"Dari mana kamu?"
Baru saja aku memasuki rumah dan bang Ridwan sudah menyambutku dengan pertanyaan.

"jogging bang"

"sama siapa?"

"Gusti, sama ketemu Fahmi juga tadi"

"lain kali izin dulu"
Kata Bang Ridwan kemudian dia segera pergi.

Tumben, biasanya dia akan mengoceh tidak jelas.
Baru kali ini Bang Ridwan menegurku dengan nada suara yang rendah.

Hujan kembali turun...

Aku segera mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi.

.
.
.

Rumah Ivan....

****IVAN POV****

Hufff....
Hujan lagi....
Padahal rencananya mau ngumpul sama yang lain.
Tapi tidak apa-apa, semoga saja pas malam tahun baruan nanti tidak hujan.

"RIVALDI CRISTOPER! Turun!"
Bapakku memanggilku.

Aku langsung keluar dari kamar dan turun ke lantai pertama menemui bapak.

"ada apa pak?"
Tanyaku.

"bapak mau berangkat dulu"

"memangnya mau kemana pak?"
Tanyaku lagi.

"panggilan ngelatih, ya sudah bapak pergi dulu, kunci mobil mana?"

"di atas meja, kan tadi bapak sendiri yang habis pake mobil buat ke pasar sama mama"

"hehehe, maklum bapak sudah tau"

"TUA!"

"kan berjanda van...."

Untung bapak sendiri......

"terus mama mana?"

"mamamu tadi pergi, katanya mau arisan ibu-ibu persit, lumayan kalau naik dapat sarung kita"

"iya iya iya, ini bapak kapan berangkatnya?"

"iya ini sudah mau berangkat, kamu yang dari tadi banyak nanya kayak pembantu baru"

"ehhh...."

"ya sudah, bapak pamit, kalau adikmu pulang main marahi ya, jangan di manja terus, lagian dia main ke rumah teman pas hujan begini"

"kan hujan pak jadinya belum pulang"

"Hehehe, oke bapak berangkat"
Bapak pun pergi.
Meninggalkanku sendirian di rumah.

Aku segera menutup pintu dan naik kembali ke kamarku.

Dring......
Dring......
Dring......

"eh?"

Panggilan Video Call dari hpku.
Dari Abri, Rajab dan Gusti.

Aku langsung mengangkatnya.

"Ivaaaaaan!!!!"
Abri menyapaku dengan senyum.

"hei!"

Aku naik ke tempat tidurku dan mengambil posisi tengkurap.

"kalian lagi ngapain?"
Tanyaku pada mereka.

"cuma gabut, gara-gara hujan, tadinya mau ke rumah Rajab buat ngumpul"
Jawab Abri.

"iya, Padahal Gusti tadi sudah siap-siap"
Kata Rajab.

"hehehe, kan mau ke rumah pacar"
Gusti tertawa menahan malu.

SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang