Diterima

1.3K 261 3
                                    

Perlahan kedua mata DG terbuka.

"Ukh! Kepalaku sakit sekali." gumamnya memijit pelipisnya.

Seketika ia tersadar dengan yang telah terjadi.

Sontak ia melihat tubuhnya sendiri.

"Wanita itu tidak melakukan apapun padaku kan?..." gumamnya ketakutan dan gemetaran.

"Eh... Selimut?"

DG baru sadar, ia tertidur di sofa ruang kerjanya sendiri dengan selimut tebal menutupi tubuhnya.

"Siapa... yang menyelimuti ku?"

Pandangannya pun beralih ke seluruh penjuru ruangannya.

Bersih.

Satu kata yang tepat untuk saat ini.

"Tuan sudah bangun?"

Mata DG melirik sekretaris barunya yang baru masuk dengan membawa beberapa dokumen serta secangkir teh.

"Tuan kecapean, saya jadi nggak tega banguninnya." ucap (Name) tersenyum tipis yang malah ditanggapi tatapan dingin dari DG.

"Hmm."

"Oh ya, ini teh untuk tuan, saya buatkan."

(Name) menyodorkan teh yang ia bawa pada DG yang langsung diterima olehnya.

Aku telah buruk sangka padanya. batinnya sambil menyeruput teh itu.

"Tuan, ini ada beberapa agenda tuan besok yang sudah saya revisi, mohon untuk dilihat ulang."

DG menerima dokumen dari (Name) dan membacanya.

Bagus... Baru bekerja dia bekerja dengan baik.

"Kau pulanglah, aku akan menyelesaikan yang lain." DG bangkit dari sofa dan berjalan ke meja kerjanya.

"Saya sudah mengerjakan semuanya tuan."

"Apa?! Semuanya?! Lancang sekali kau mengutak-atik semua file ku?!"

DG langsung memeriksa semua pekerjaannya yang belum selesai tadi.

Astaga!! Semuanya benar-benar selesai?! Semuanya benar-benar terkoordinasi dengan baik. batinnya terkejut.

"Anda tenang saja tuan, saya tidak akan membocorkan semua informasi yang berkaitan dengan anda." seulas senyum tipis terukir di bibir (Name).

DG sampai sedikit tertegun melihatnya.

Kenapa dia tersenyum padahal baru saja ku marahi.

"Siapa nama mu?"

"Oh maaf tuan, saya belum perkenalan, baiklah, perkenalkan saya Han (Name), usia 25 tahun."

25 tahun, 2 tahun lebih tua dari aku...

"Berikan biodata mu, kau pulanglah."

(Name) mengangguk pelan memberikan biodatanya pada DG.

"Oh ya tuan, saya sudah konsultasi saat wawancara, saya hanya bisa bekerja pada malam hari, siang harinya saya harus mengajar di salah satu SMA, jika tuan keberatan saya bekerja paruh waktu sebagai sekretaris anda, saya siap menerima apapun keputusan anda." ucap (Name) tersenyum tipis.

"Kau guru?" tanya DG menautkan alisnya.

"Ya tuan."

"Guru kok bisa ahli pekerjaan sekretaris sih?" celutuknya.

"Saya sebelumnya pernah menjadi sekretaris di salah satu agen tuan, jadi sudah terbiasa."

DG terdiam sejenak meneliti kejujuran yang tergambar di wajah (Name).

LOOKISM X OC FEMALE (LIFE IS FAMILY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang