"B-Bicara apa kau! Jangan ngawur kalau bicara!"
Sontak Yoojin menutupi rona merah di wajahnya dengan punggung tangannya.
"... Kalau kau tidak menyukainya kenapa mukamu merah begitu?" tanya Mandeok mengerutkan keningnya.
"M-Mana ada, mukaku memang begini!" seru Yoojin meninggikan suaranya.
Mandeok semakin heran dengan jawaban Yoojin.
Ia pun menghela nafasnya dan duduk di sofa.
"Dengar Yoojin, aku bukan sebulan dua bulan mengenalmu tapi sudah bertahun-tahun aku mengenalmu, jadi aku tahu jelas apa yang kau sukai dan apa yang tidak kau sukai."
Deg!
Yoojin langsung mengalihkan wajahnya yang memerah samar mendengar ucapan Mandeok.
"Ya wajar sih kalau kau suka sama dia, cuman yang jadi pertanyaannya memangnya dia mau dengan anak dibawah umur?"
Seketika Yoojin terdiam mendengar ucapan Mandeok.
"Aku tidak masalah kau menyukainya apa tidak, tapi jangan bertindak seperti ini, dia mungkin merasa kalau kau tidak menyukainya." ujar Mandeok lagi.
"... Aku kan sudah bilang aku tidak menyukainya kenapa kau malah mengatakan semua itu?!" kilah Yoojin.
"Hah... Ya sudah terserahmu mau mengatakannya padaku apa tidak, yang jelas aku sudah memberitahumu." ujar Mandeok.
Yoojin mendengus sebal dan memijat keningnya.
Aku bisa gila kalau terus seperti ini.
~~~
Yoojin sedikit mengintip dari balik jendela ruangan kerja (Name).
Tampak wanita itu begitu fokus mengerjakan semua pekerjaannya di bawah lampu temaram yang menerangi ruangan gelap itu.
Ck susah banget sih dibilangin, tugasnya itu hanya menjagaku saja. batin kesal Yoojin.
Dia melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 22.18 malam.
Sudah sangat malam, apa dia berencana lembur?
Ya sudahlah, aku pulang saja.Yoojin pun memutuskan untuk pergi dari sana.
Prang!!!
Tiba-tiba dirinya membeku saat tak sengaja menabrak vas bunga besar hingga pecah dan menimbulkan suara keras.
"Astaga tuan! Saya pikir kucing tadi!"
Yoojin langsung menoleh ke belakang melihat (Name) yang kini berdiri di belakangnya.
"Apa kaki anda terluka?"
"T-Tidak."
Yoojin langsung mengalihkan pandangannya saat melihat raut wajah khawatir terukir di wajah (Name).
Ia pun hendak pergi namun dicegah (Name).
"Nanti dulu tuan, lihat dulu kaki anda kena pecahan vas apa tidak, kalau kaki anda kena pecahannya bisa infeksi nantinya."
(Name) pun duduk melipat satu kakinya dan mengangkat sedikit kedua celana Yoojin.
"A-Aku tidak apa-apa! Kau tidak sopan menyentuh kakiku!" seru Yoojin mengalihkan wajahnya yang memerah samar.
"Saya itu khawatir pada anda tuan, kalau anda kenapa-napa bagaimana? Lalu kenapa anda masih di Ilhae? Kenapa belum pulang? Tuan Mandeok mana? Kenapa tidak menjaga tuan?"
"Ck berisik! Kau sudah seperti bos saja mengomel begini!"
"Saya ini peduli dengan tuan!" seru (Name) membuat wajah Yoojin semakin memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOOKISM X OC FEMALE (LIFE IS FAMILY)
FanfictionSUDAH MELEWATI PROSES REVISI MASIH ADA TYPO? KETIK DI KOMENTAR JANGAN JADI PEMBACA GELAP!!! VOTE DAN KOMEN UNTUK MENGHARGAI AUTHOR . . . . #Prolog# *Han (Name) "Kalian adik Noona, Noona akan selalu melindungi kalian" *Park Hyung Seok "Apa... aku b...