(Name) lagi-lagi duduk santai di sofa sambil mengepulkan asap rokok yang keluar dari mulutnya.
"Ukh!"
"Ukh!"
"Ukh!"
Terdengar suara lirih dan jeritan mereka, anak-anak buahnya Fanciulla Nera X.
"Wow, a quanto pare stai diventando più forte, pensavo saresti diventato più debole perché tuo marito è stato preso."
(Wah, kau semakin kuat rupanya, ku pikir kau akan semakin lemah karena suamimu diambil.)Fanciulla Nera X bangkit dari tempat duduknya dan melepas jasnya.
Menampilkan tubuhnya yang kekar di balik jas nya yang sempit.
"Non parlare troppo, ti farò raggiungere con Q all'inferno."
(Jangan banyak bicara, aku akan membuatmu menyusul Q di neraka.)Syut!
Brak!
Bug! Bag! Bug!
Krak!
~~~
Dengan nafas tersengal-sengal, (Name) menatap datar wanita paruh baya yang terkulai tak berdaya.
"Tch, sono imbarazzato a doverlo dire, ma sembra che tu sarai il successore della Regina più tardi."
(Cih, aku malu jika harus mengatakan ini tapi sepertinya kau yang akan menjadi penerus dari sang Ratu nantinya.)(Name) mengambil senjata api miliknya di lantai dan menodongkannya pada Fanciulla Nera X.
"Ci vediamo all'inferno."
(Sampai jumpa di neraka.)DOR!!!
Tubuhnya lagi-lagi bersimbah darah karena terciprat darah mereka semua.
DOR!!
DOR!!
DOR!!
Prak!
(Name) melempar asal senjata di tangannya dan melihat keadaan sekitar.
Seluruh orang-orangnya Fanciulla Nera sudah terbunuh olehnya, termasuk Fanciulla sendiri.
Bahkan ruangan Casino ikut hancur berantakan akibat perkelahian mereka.
"Ora mi rimangono 24 Fanciulla da uccidere, prima che raggiungano la Corea."
(Sekarang tinggal 24 Fanciulla lagi yang harus ku bunuh, sebelum mereka sampai di Korea.)Dengan memegang satu tangannya yang patah, (Name) berjalan pergi dari sana meninggalkan mayat-mayat itu.
.
.
.
.Sekk!
(Name) menahan rasa sakit di pergelangan tangannya yang sudah penuh dengan luka goresan akibat ulahnya sendiri.
Kali ini ia sekali lagi melukai pergelangan tangannya.
Dengan menutup matanya, (Name) menjilat sedikit darahnya yang keluar dari sela-sela lukanya.
Rasa sakit dan nyeri di tangannya yang patah langsung hilang saat ia menelan darahnya sendiri.
(Name) pun merobek bawah Hoodienya dan mengikatkannya pada pergelangan tangannya.
Ia duduk di sofa salah satu rumah susun di daerah terpencil Milan, Italia.
Sambil mengusap keringatnya, ia memandang langit-langit kamarnya.
Quanto tempo ho per vivere così? (Sampai kapan aku harus hidup seperti ini?)
(Name) kemudian mengambil ponselnya dari saku celananya dan menelpon David.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOOKISM X OC FEMALE (LIFE IS FAMILY)
FanficSUDAH MELEWATI PROSES REVISI MASIH ADA TYPO? KETIK DI KOMENTAR JANGAN JADI PEMBACA GELAP!!! VOTE DAN KOMEN UNTUK MENGHARGAI AUTHOR . . . . #Prolog# *Han (Name) "Kalian adik Noona, Noona akan selalu melindungi kalian" *Park Hyung Seok "Apa... aku b...