(Name) melihat keadaan sekitar memastikan bahwa tidak ada yang akan masuk.
Ia mengambil pecahan kaca di lantai.
Dan,
Sek!
Tess... Tess...
"Penso che per loro bastino due gocce di sangue"
(Ku rasa dua tetes darah cukup untuk mereka)(Name) melihat pergelangan tangannya yang sudah ada banyak bekas luka di sana.
Ditambah lagi satu, ia memotong sedikit pergelangan tangannya dan keluarkan darah segar berwarna merah legam dari sela-sela lukanya.
Setelah memberikan mereka masing-masing setetes darah, (Name) pun memplester luka yang ia buat sendiri di pergelangan tangannya dan memasukkan kedua tangannya ke dalam long-coatnya.
Ia pun berjalan keluar dengan raut wajah seperti biasanya.
.
.
.
.Setelah kejadian tadi, (Name) beserta guru-guru lainnya menyuruh mereka semua anak-anak didik untuk segera pulang.
"Begitulah kejadiannya pak."
"Wah, saya benar-benar tidak menyangka wajah setampan itu adalah seorang yang cabul."
"Ya mau gimana lagi, eh tapi ada yang lebih aneh lagi pak."
"Apa pak?"
"Saya dengar katanya kedua korban yang dilukai, tidak terluka sama sekali, berbeda sekali dengan yang dikatakan oleh anak kelas fashion itu, siapa namanya ah yah Mijin."
"Benarkah?"
"Iya pak, orang saya liat sendiri kok, padahal katanya yang temen cowok nya itu patah tulang tangannya, yang Instruktur Won Bin itu semua giginya pada cabut, eh pas diperiksa sama petugas kesehatan mereka bilang kalau orang berdua itu tidak apa-apa, aneh kan?"
"Haaaah, dunia sedang tidak baik-baik saja."
Sekilas percakapan mereka di dengar oleh (Name) yang duduk tepat di depan mereka, di bus khusus guru.
Sì, hai ragione, il mondo non va bene per causa mia...
(Ya, kalian benar, dunia tidak sedang baik-baik saja karena aku...).
.
.
.Kali ini (Name) tidak langsung pulang ke kediamannya, ia pergi dulu ke rumahnya tempat ia membawa Jonggun dulunya tepat di pinggiran kota.
"Siapa itu?" gumamnya melihat ada seseorang yang tengah menunggunya di depan rumahnya.
(Name) yang tidak membawa mobil pun langsung menghampirinya.
Seketika kedua sudut bibirnya sedikit naik ke atas melihat siapa yang datang.
Ah, a quanto pare sei la mia feroce sorella.
(Ah, kau rupanya adikku yang galak.)(Name) menghampiri Jonggun yang tengah berdiri mematung menghadap pintu rumahnya.
Tap!
"Hayoo mau ngapain diam disini? Mau maling yah?"
"Ish! Bisa tidak sih?! Jangan mengagetkan ku?!" ketus Jonggun dengan nada khasnya.
"Dan enak saja kau bilang aku mau mencuri, memangnya ada yah pencuri bawa mobil mahal!" tukasnya.
(Name) tertawa kecil dan dan mengangguk.
"Ok ok, Noona minta maaf, kamu ngapain ke sini?"
Jonggun tak langsung menjawab, ia memperhatikan raut wajah (Name).
KAMU SEDANG MEMBACA
LOOKISM X OC FEMALE (LIFE IS FAMILY)
FanfictionSUDAH MELEWATI PROSES REVISI MASIH ADA TYPO? KETIK DI KOMENTAR JANGAN JADI PEMBACA GELAP!!! VOTE DAN KOMEN UNTUK MENGHARGAI AUTHOR . . . . #Prolog# *Han (Name) "Kalian adik Noona, Noona akan selalu melindungi kalian" *Park Hyung Seok "Apa... aku b...