Deg!
Kedua mata David membola saat (Name) mulai mendekatkan wajahnya pada dirinya.
Sontak ia teringat dengan khayalannya beberapa waktu lalu.
Wajahnya menjadi memerah padam seketika.
"Ppfftt!"
(Name) mengatupkan mulutnya dan menjauhkan wajahnya dari David.
"Non è bello essere vittime di bullismo?"
(Enak tidak rasanya dikerjai?) kekeh (Name).David hanya bisa menundukkan kepalanya menutupi rasa malu serta wajahnya yang memerah.
"Hahaha scusa se ti arrabbi, la tua faccia è carina quando è rossa hahaha."
(Hahaha maaf ya kalau kau sampai marah, mukamu lucu kalau merah begitu hahaha.)(Name) kemudian kembali menyalakan mobilnya dan menjalankannya.
"In realtà non mi dispiace che tu dica tutto questo proprio ora, è solo che è un po' scomodo per te parlare con loro in quel modo."
(Sebenarnya aku tidak masalah kau mengatakan semuanya tadi, hanya saja sedikit tidak nyaman kau berbicara seperti itu pada mereka.) ujar (Name) sembari fokus menatap jalanan di depannya."Ancora una volta mi dispiace signora, domani avrò una conferenza stampa per dire che non siamo una coppia Signora."
(Sekali lagi saya minta maaf nyonya, besok saya akan mengadakan konferensi pers untuk mengatakan kita bukan pasangan Nyonya.) jawab pelan David."Ah non c'è bisogno, lascia che la notizia si diffonda, voglio che LCM sia il discorso del popolo coreano."
(Ah tidak perlu, biarkan saja berita itu menyebar, aku ingin LCM yang menjadi buah bibir masyarakat Korea.) jawab (Name) menggeleng pelan."... Ok Signora."
(Baik Nyonya.)David melempar pandangannya keluar jendela dengan tersenyum samar.
.
.
.
."Jonggun?"
Dengan berjalan menyebrangi jalan raya, (Name) menghampiri Jonggun yang tengah berdiri menyandar di dinding rumahnya.
"Jonggun?"
Jonggun langsung menoleh ketika mendengar suara (Name).
"Kau..."
"Jonggun kenapa sekarang ada di sini? Nggak kerja?" tanya (Name) sambil membuka gembok rumahnya.
"..."
"Ayo masuk."
(Name) pun membuka lebar pintu dan masuk diikuti Jonggun di belakangnya.
"Jonggun lapar kan? Bentar yah, Noona siapin dulu makanannya." ujar (Name) membelakangi Jonggun dengan melepas jasnya.
Sett...
Jonggun menahan pelan sebelah tangan (Name) saat ia hendak pergi.
"Aku... Ingin bicara padamu." jawab pelan Jonggun.
(Name) sedikit tertegun dengan nada bicara Jonggun yang terdengar sangat pelan dan terkesan serak tersebut.
"... Ya, katakan saja."
Jonggun kemudian menarik pelan tangan (Name) ke sofa dan mendudukkannya di sana.
Tanpa permisi ia berbaring di pangkuan (Name) dan memeluk pinggang (Name) erat.
"... Ada apa? Katanya mau bicara hmm?" tutur (Name) lembut sambil mengelus surai hitam milik Jonggun.
"Apa benar kau... Berpacaran dengan pria Italia itu?..." lirih Jonggun.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOOKISM X OC FEMALE (LIFE IS FAMILY)
FanfictionSUDAH MELEWATI PROSES REVISI MASIH ADA TYPO? KETIK DI KOMENTAR JANGAN JADI PEMBACA GELAP!!! VOTE DAN KOMEN UNTUK MENGHARGAI AUTHOR . . . . #Prolog# *Han (Name) "Kalian adik Noona, Noona akan selalu melindungi kalian" *Park Hyung Seok "Apa... aku b...