"Han (Name), nama yang bagus."
Yoojin manggut-manggut kemudian menutup dokumen tersebut.
"Direktur Seo Seongeun, apa laporan ini sudah akurat?" tanyanya selalu mengukir senyuman bisnisnya.
"Benar Presdir Ilhae, laporannya sudah sangat akurat, saya sendiri yang menyelidikinya."
Yoojin kembali mengangguk kemudian bangkit berdiri.
Ia berjalan ke arah balkon ruang kerjanya melihat keindahan kota Seoul di malam hari.
"Aku ingin dia jadi guru bimbelku bagaimanapun caranya."
Deg!
Seongeun terkejut mendengar ucapan Yoojin.
Yoojin kenapa ingin (Name) menjadi gurunya? Bukankah dia sudah terlalu pintar?
"Baik, akan saya laksanakan perintah anda Presdir Ilhae." jawab Seongeun membungkuk hormat kemudian pergi
meninggalkan Yoojin bersama dengan dua orang bodyguardnya, Mandeok dan Yooseong."Apa kau yakin Yoojin? Bukankah wanita itu tidak ada urusannya dengan semua bisnis kita? Lagipula sekarang kau sudah menjadi Presdir, apa masih harus belajar? Sekolah hanya formalitas bukan?" ujar Mandeok tak mengerti.
Yoojin tersenyum tipis dan berbalik menghadap Mandeok.
"Dia mengingatkanku pada seseorang." jawabnya santai.
.
.
.
.Tok tok tok...
"Masuk."
"Selamat siang pak."
"Eh Bu (Name), ada apa yah?"
Sontak sang kepala sekolah langsung berdiri menyambut (Name).
"Apa... kita bisa bicara sebentar pak?"
"Silahkan silahkan, ayo duduk Bu."
(Name) mengangguk kemudian duduk persis di depan kepala sekolah.
"Ada apa yah Bu? Tumben sekali itu datang mengunjungi saya."
"Begini pak, apa saya boleh mengurangi jam mengajar saya?"
Kepala sekolah mengerutkan keningnya mendengar ucapan (Name).
"Kenapa ya Bu? Apa ada yang salah?"
"Oh bukan, hanya saja... Saya memiliki pekerjaan lain, pekerjaan tambahan, mulai dari siang hingga sore hari, kalau bisa... Saya ingin mengajar hanya sampai siang, apa boleh pak?"
"Oh anda bekerja sambilan toh Bu (Name)? Wah pasti susah sekali mendapat pekerjaan paruh waktu bukan? Ya sudah saya ijinkan Bu, pasti ibu butuh uang."
(Name) hanya tersenyum menanggapi ucapan sang kepala sekolah.
"Syukurlah kalau bapak mengijinkan, kalau begitu saya permisi dulu, sampai jumpa."
(Name) membungkuk hormat kemudian pergi dari ruang kerja kepala sekolah.
"Noona!!"
(Name) yang berjalan di koridor sekolah langsung menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.
"Eh Hobin? Ada apa?"
Hobin berlari menghampiri (Name) dengan membawa sebuah buku.
"Noona kenapa nggak ngajar kemarin? Tugas yang Noona kasih ke kelas kami sudah kami kerjakan, jam 3 siang ini Noona mengajar kan?" tanya Hobin penuh harap.
(Name) tersenyum tipis dan mengambil buku Hobin.
"Hobin udah selesai kerjakan?"
"Udah Noona? Apa ada yang salah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOOKISM X OC FEMALE (LIFE IS FAMILY)
FanfictionSUDAH MELEWATI PROSES REVISI MASIH ADA TYPO? KETIK DI KOMENTAR JANGAN JADI PEMBACA GELAP!!! VOTE DAN KOMEN UNTUK MENGHARGAI AUTHOR . . . . #Prolog# *Han (Name) "Kalian adik Noona, Noona akan selalu melindungi kalian" *Park Hyung Seok "Apa... aku b...