Confess

665 100 6
                                    

"TIDAK!! AKU TIDAK GAY!!!" teriak DG.

Wajahnya memerah sempurna sekarang, menahan malu sekaligus marah.

(Name) mengerutkan keningnya dan memungut plastiknya yang berisi P3K.

"Lalu kenapa kau meraba-raba Hyung Seok?"

"Hanya untuk memastikan apa dia masih menyimpan Vivi Cookie apa tidak!!" seru DG sebal.

"Ooo aku kira kau tidak normal, baru saja aku ingin menghubungi psikiater."

"SEMBARANGAN! NGAWUR! AKU MASIH LURUS!" teriak DG.

(Name) terkekeh kecil mendengar teriakannya.

"Ah masa?"

"KALAU AKU TIDAK LURUS AKU TIDAK MUNGKIN MENYUKAI-!!!" teriak DG dan menutup mulutnya.

Hampir aja keceplosan!!

"Suka sama siapa hayo? Sama Hyung Seok yah?" goda (Name) tersenyum jahil.

"Berisik! Yang jelas aku ini masih lurus! Masih normal!!" tukas DG dan memakai kembali tudung Hoodienya.

"Dan kau, ini Vivi Cookie mu!"

Hyung Seok langsung menerima Vivi Cookienya itu dari DG.

"Rahasiakan pertemuan kita malam ini, sebagai gantinya aku akan memberimu nomor ku, nanti hubungi aku, aku akan memberitahu semuanya, sampai jumpa."

Setelah berucap, DG menghilang begitu saja di kegelapan malam meninggalkan Hyung Seok yang terkejut dan (Name) yang mengerutkan keningnya.

Hah... Anak itu, bisa-bisa pada akhirnya dia juga akan berkhianat pada paman nantinya.

"Ayo Hyung Seok, kita ke rumahmu."

"A-Anu Noona, aku ada urusan mendadak, boleh tidak kalau aku pergi?"

"Oh boleh, biar Noona yang jagain Seok di rumah yah sampai kamu kembali."

"Baik Noona, makasih yah, aku pergi dulu!"

"Ya, hati-hati ya!"

(Name) melambaikan tangannya pada Seok yang berlari menjauhinya.

Ia pun pergi ke rumah sewa Park Hyung Seok.

Setelah menyiapkan semua kebutuhannya, (Name) mengobati luka-luka Seok dan mengganti kaosnya.

Ia pun kembali membaringkan Seok di atas ranjang dan menyelimutinya.

Tanpa sadar, ia memperhatikan raut wajah Seok yang begitu tenang saat pingsan.

Biarkan sajalah, tidak usah diganggu, kalau ku bangunkan, Seok kecil nanti yang malah pingsan.

(Name) pun memutuskan untuk duduk di sebelahnya dan menelpon David.

"Sì, cos'è signora?"
(Ya, ada apa Nyonya?)

"Hai fatto quello che ti ho detto di fare?"
(Apa kau sudah melakukan apa yang ku suruh?)

"Signora, si calmi, sono rimaste solo 2 filiali di Ilhae."
(Sudah nyonya, anda tenang saja, hanya tinggal 2 anak perusahaan Ilhae lagi.)

"Bene Allora."
(Bagus kalau begitu.)

"Signora, va a casa stasera?"
(Nyonya, apa anda akan pulang malam ini?)

"No, stanotte non dormo al residence, ma a casa mia."
(Tidak, malam ini aku tidak tidur di kediaman, tapi di rumahku.)

"... Va bene allora signora, buona notte."
(Baiklah kalau begitu nyonya, selamat malam.)

LOOKISM X OC FEMALE (LIFE IS FAMILY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang