Trauma (2)

433 94 6
                                    

Keesokan harinya...

Ceklek...

Ketiganya langsung berdiri dan menghampiri dokter yang baru keluar dari ruang operasi.

"Bagaimana keadaan Yoojin sekarang?" tanya Mandeok.

"Syukurlah operasinya berjalan dengan lancar, untung saja nyonya tadi cepat membawa pasien, kalau tidak, akan terjadi pendarahan yang sangat fatal."

Seongeun dan Mandeok langsung menoleh pada (Name).

"Kami sudah memberikan pasien Antibiotik penangkal bakteri."

"Kalau begitu apa... Kami boleh bertemu dengan Yoojin?" tanya Seongeun.

"Tentu saja, tapi... Sebaiknya tolong jangan beritahu kondisi pasien karena bisa mengancam jiwa pasien seperti Fournier's Gangrene."

"Baik, kami tidak akan mengatakan apapun pada Yoojin." jawab (Name).

"Kalau begitu saya permisi dulu."

Dokter pun pergi dari sana meninggalkan mereka bertiga.

"Tuan Mandeok, duluan menjenguk bos Yoojin."

"Lalu kau (Name)?"

"... Saya akan tetap di sini, saya takut dia trauma jika melihat saya di dalam."

"Ya sudah, Seongeun, ayo."

Mereka berdua pun memasuki ruangan tersebut meninggalkan (Name) yang kembali duduk di bangku rumah sakit.

...

"Bagaimana?"

Sontak (Name) berdiri saat keduanya baru saja keluar dari ruang inap Yoojin.

"... Dia ingin bertemu denganmu." jawab Mandeok terdiam sejenak.

"Ah begitu, ya sudah."

(Name) pun pergi masuk ke dalam sana.

Ceklek...

Orang pertama yang ia lihat sekarang adalah Yoojin di atas ranjang rumah sakit.

Lantas ia mulai melangkahkan kakinya menghampiri Yoojin.

Deg!

(Name) tertegun melihat wajah Yoojin yang penuh dengan luka lebam.

Ia kemudian menyibak pelan poni Yoojin.

"Bos..."

Sambil berujar lembut (Name) duduk di pinggiran ranjang dan mengelus rambut Yoojin.

Matanya kemudian menangkap kedua pipi Yoojin yang memerah akibat tamparan.

Sialan!!

Perlahan Yoojin mulai membuka matanya.

"Nnggnn... (N-Name)..."

Yoojin memegang lemah sebelah tangan (Name) yang mengelus rambutnya.

"Ada apa hmm? Apa ada yang sakit?" ucap lembut (Name).

Ia mendekatkan wajahnya ke Yoojin sambil terus mengelus rambutnya.

Tess...

"A-Apa aku cacat?"

Deg!

(Name) tertegun melihat setetes air mata jatuh dari sebelah mata Yoojin.

Cepat-cepat ia menyekanya dan menangkup kedua pipi pria itu.

"Sssttt... Kenapa bilang seperti itu hmm? Bos Yoojin tidak cacat kok." ucapnya lembut.

"Hik... hik... A-Aku takut (Name)..."

LOOKISM X OC FEMALE (LIFE IS FAMILY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang