LOOKISM X OC FEMALE (LIFE IS FAMILY)

Inspirit

*Jay POV*

Huwaahhhh!!!!

Dompet dan hp ku!!!!

Dimana?!!

Sudah ku cari ke seluruh are Free Drop tetap tidak ada

Bagaimana ini?!!!

"Ibu~ada gelandangan!"

"Ssttt! Kalau nggak rajin belajar kau juga bisa begitu, kasihan mana masih muda lagi."

"Hahaha."

Bisikan para mereka yang melihatku mencari dompet dan hp ku tak ku hiraukan sama sekali.

Tap!

"Lho Jay? Kamu cari apa?"

Ah Noona?!!

Kenapa dia di sini?!!

Malu banget kelihatan Noona!!!

Sett!

"Pakai long coat nya Noona aja dulu, baju mu kotor tuh, nggak malu apa hmm?"

Aku hanya bisa diam membiarkan dia memakaikan longcoat-nya ke tubuh ku.

"Astaga anak ini, sepatumu mana Jay? Kenapa ceker ayam hmm? Pakai sepatu Noona aja dulu, sini."

Aku menggeleng cepat menolaknya.

"Udah diem!"

Aku langsung terdiam membiarkan dia memasangkan sepatunya pada ku.

(Terus Noona pakai apa donk?)

"Noona ada bawa sandal di mobil, nanti Noona pakai itu, tadi kamu cari apa di semak-semak?"

(Anu... dompet dan hp ku jatuh saat aku main Free Drop.)

"Oh jatuh, ya sudah duduk di sini biar Noona yang carikan."

(Eh jangan Noona! Biar aku saja!)

"Udah diem! Kaki mu kan lecet gara-gara nggak pakai sepatu, tunggu di sini yah! Jangan kemana-mana!" omelnya padaku kemudian pergi begitu saja.

Melihatnya khawatir dan marah padaku membuatku merasa agak senang.

Aku tersenyum tipis sambil menunduk menatap sepasang sepatu Noona terpasang di kakiku.

Wajahku tiba-tiba memanas ketika teringat bagaimana Noona memasangkan ku sepatunya.

Aku pun menunggunya di kursi taman hingga ia datang.

(Noona...)

"Jay lama menunggu yah? Ini hp dan dompet mu, layar hp mu retak."

(Tidak apa-apa Noona, terimakasih sudah menemukan barang ku.)

"Ya, ayo duduk, Noona akan mengobati kaki mu."

(Eh?!!!!)

"Udah diem, sini!"

Aku menggigit bibir bawahku merasa sangat gugup saat dia mengeluarkan kaki ku dari sepatunya dan memangku keduanya.

"Tahan ya, ini akan sedikit sakit."

Aku mengangguk pelan menahan rasa pedih salep yang ia oleskan di telapak kakiku.

"Sakit yah?"

Aku menggeleng pelan sambil tersenyum tipis.

"Hhhhh... lain kali jangan ceker ayam lagi yah?"

(Iya Noona...)

Aku terus memperhatikan mimik wajah Noona yang terus fokus memperban kedua kakiku.