Ucapan Terimakasih

380 98 3
                                    

"Nnggnn..."

Perlahan Yoojin membuka kedua matanya.

Objek yang pertamakali ia lihat adalah langit-langit kamarnya.

"Ukh... Kepalaku sakit..." lirihnya memegang kepalanya.

Dia pun bangun dan melihat saudara kembarnya tengah bermain di bawah sana.

"Hah? Jas siapa ini?" gumamnya melihat jas hitam ada di selimutnya.

"Hyung..."

Yooseong langsung menoleh saat saudaranya itu memanggilnya.

"Bermainlah, aku... hanya ingin melihatmu."

Yooseong tersenyum manis dan mengangguk kemudian melanjutkan bermainnya.

Sementara Yoojin duduk bersandar di dipan kasur sambil memegang kepalanya.

Sudah tidak panas lagi...
Cuma pusing saja.

Dia melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 19.20 malam.

"Sudah malam rupanya." gumamnya.

Matanya kemudian melihat sebuah mangkuk bertutup di atas nakas.

Lantas ia membuka penutupnya dan memperlihatkan isi mangkuk itu.

"Bubur? Siapa yang membuatnya?" gumamnya.

"Mungkin Mandeok." duganya dan mengambil mangkuk itu.

Dia pun menyantap bubur putih polos itu bersama dengan air hangatnya.

"Masih hangat..."

Selang beberapa menit kemudian akhirnya bubur itu dimakan habis oleh Yoojin.

"Tumben Mandeok bisa masak seenak itu walau cuma bubur." gumamnya.

Dia pun bangun dari ranjangnya dan pergi keluar.

"Hyung di sini saja ya mainnya, jangan kemana-mana..."

Yooseong tersenyum sambil mengangguk mengiyakan perkataan Yoojin.

Tampak Mandeok dan Seongeun tengah berbincang-bincang di ruang makan.

"Ah kau sudah bangun Yoojin?"

Mandeok menghampiri Yoojin dan memapahnya ke kursi meja makan.

"Tuan sudah baikan?" tanya Seongeun.

"Hmm, aku sudah baikan, hanya tinggal pusing saja, mungkin kelamaan tidur." jawab Yoojin.

"Oh ya, tumben kau bisa masak seenak itu Mandeok, kapan kau belajar?"

"Apa maksudmu? Aku bahkan tidak pernah memasak, jika yang kau maksud bubur di kamarmu itu buatan (Name)."

Deg!

"Dia... Ke sini?"

"Ya, tadi Yooseong menghilang, ternyata dia ada di anak perusahaan ke-2, makanya aku menjemputnya, kebetulan (Name) datang jadi ku suruh saja dia menjagamu sebentar."

"Dia sudah menyiapkanmu bubur untuk dimakan, dia juga menyiapkan kami makan malam." jawab Mandeok.

Mata Yoojin bergulir menatap isi meja makan yang ternyata banyak piring kotor yang kosong.

"Masakannya lumayan enak, aku menyukainya." ucap Seongeun.

"Oh ya ini."

Mandeok memberikan Yoojin laptopnya.

"Semua pekerjaanmu sudah diselesaikan (Name), mulai besok kata dia tidak usah lembur lagi."

Deg!

LOOKISM X OC FEMALE (LIFE IS FAMILY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang