Tak tak tak tak...
Bunyi keyboard yang ditekan cepat oleh kedua tangan (Name) di ruang kerjanya.
Ia begitu fokus mengerjakan semua dokumen-dokumen DG di PTJ setelah dari Vivi Club hingga tak menyadari DG mengamatinya dari ambang pintu.
"Fokus sekali kau bekerja sampai tidak lihat sejak tadi aku di sini." ujar DG dan menghampiri (Name).
Dia duduk persis di depan sekretarisnya itu.
"Ah DG, selamat malam, maaf aku telat datang, sebentar lagi pekerjaan ku selesai kok." jawab (Name) tersenyum tipis dan melirik sekilas pada DG.
DG tak menjawab, ia melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 22.34 malam.
"Memangnya kau dari mana?"
"Ada urusan tadi." jawab (Name) masih fokus ke layar komputernya.
"Urusan kok ke Club." gumam DG mendengus sebal.
Sontak (Name) menghentikan pergerakan tangannya yang mengetik keyboard dan melihat DG.
"Kau memata-mataiku?" tanya (Name).
Kali ini senyuman yang biasanya mengukir di bibirnya hilang seketika.
Yang ada hanya wajah datar dan terkesan dingin.
"Untuk apa?"
DG yang melihat wajah (Name) menjadi datar seketika gelagapan.
"A-Aku ha-"
"Aku tidak suka jika masalahku diketahui oleh orang lain, apalagi jika sampai dimata-matai." potong (Name) datar.
Deg!
"Maaf..." cicit pelan DG menundukkan kepalanya.
(Name) menghela nafasnya dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
Sementara DG perlahan mulai mengangkat kepalanya dan melihat wajah (Name) yang kembali fokus menatap komputer.
Selang beberapa menit kemudian, akhirnya (Name) menyelesaikan semua pekerjaannya.
Ia mematikan komputernya dan memasang jasnya kembali, hendak pergi.
"Pekerjaanku sudah selesai, aku pulang dulu, sampai jumpa." ujar datar (Name).
Set!
"K-Kau... marah yah padaku?" DG memegang pergelangan tangan (Name) menahannya pergi.
(Name) menoleh ke belakang melihat wajah DG yang memelas melihatnya.
"Tidak, aku mau pulang."
Mendengar nada bicara (Name) yang tak seperti biasanya membuat DG semakin yakin kalau dirinya dengan marah padanya.
"Lepaskan tanganku, aku harus pulang." ujar (Name) mencoba sabar sambil menghela nafasnya.
"Tidak, aku tidak akan melepaskannya sampai kau memaafkanku! Titik!" kini DG memegang erat kedua tangan (Name).
"Aku minta maaf (Name), aku melakukan itu karena khawatir kau diapa-apakan orang asing di sana, Club tidak bagus untuk wanita sepertimu."
"... Memangnya apa yang kau tahu tentangku?"
Deg!
DG mengeratkan genggaman tangannya di pergelangan tangan (Name) dan menggigit bibirnya.
"Kalau hanya itu alasannya seharusnya kau tidak usah khawatir, aku bisa menjaga diriku sendiri. Lain kali kalau mau beralasan itu cari yang benar."
"... Maaf..." lirih DG menunduk.
(Name) terdiam sejenak melihat wajah memelas DG.
"Kalau aku memaafkanmu apa kau akan berjanji tidak akan mengulangi lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOOKISM X OC FEMALE (LIFE IS FAMILY)
FanfictionSUDAH MELEWATI PROSES REVISI MASIH ADA TYPO? KETIK DI KOMENTAR JANGAN JADI PEMBACA GELAP!!! VOTE DAN KOMEN UNTUK MENGHARGAI AUTHOR . . . . #Prolog# *Han (Name) "Kalian adik Noona, Noona akan selalu melindungi kalian" *Park Hyung Seok "Apa... aku b...