"Blacksmith"
Sudah hampir dua bulan Moona berada di Kerajaan Zestro dan dia menunjukkan perkembangannya yang sudah meningkat. Moona berbeda dengan dirinya yang sebelumnya, kini Moona sudah lebih kuat dan bisa mengontrol kekuatannya. Amane terkesan dengan kemampuan yang Moona miliki, dia memilih bangkit dan ingin lebih menguasai kekuatannya.
Meski sudah berada disana namun Moona belum resmi menjadi anggota Zestro. Sebelum bergabung secara keseluruhan Moona harus memiliki kostumnya sendiri dan senjata yang akan ia gunakan disetiap pertarungan. Hari ini dia diajak Amane pergi menemui perancang kostum terbaik yang dimiliki oleh Zestro. Dalam perjalanan menuju tempat tersebut Moona memegang secarik kertas yang dimana itu adalah design yang akan Moona ajukan.
Saat sudah tiba, mereka masuk kedalam ruangan dan ternyata orang yang akan membiarkan kostum milik Moona ialah Rikka. Meski dia memiliki jabatan sebagai wakil komandan namun Rikka juga menjadi perancang bagi para anggota Zestro.
"Ah kita bertemu lagi, senang melihatmu tidak murung, Moona Hoshinova," sapa Rikka.
Moona bingung karena dia tidak mengenal Rikka sama sekali dan merasa belum pernah bertemu. Moona bertanya apa mereka pernah bertemu sebelumnya dan Rikka tertawa mendengarnya.
"Wajar kau lupa, saat itu kau sedang terpuruk jadi tidak mengingat diriku."
Moona berusaha mengingat dan akhirnya dia ingat kalau Rikka adalah orang yang memberikan surat terakhir ibunya. Mengetahui kebodohannya itu Moona minta maaf karena tidak mengingat Rikka dan Rikka tidak mempersalahkan hal tersebut.
"Aku sudah dengar, kau membawa sketsa yang kau mau?"Moona memberikan kertas yang ia pegang dan Rikka terkesan dengan gambar sketsa yang Moona buat. Rikka memberitahu kalau ini akan selesai dengan cepat karena design nya yang sederhana namun terlihat elegan.
"Ngomong-ngomong apa kau memikirkan sendiri design ini?"
Moona menjawab kalau itu adalah design buatan adiknya. Sebelumnya adiknya berniat untuk ikut sebuah kontes designer terkenal dan dia menyiapkan itu untuk dia wujudkan bersama teman-temannya tapi sekarang sudah tidak bisa.
"Maka dari itu aku yang ingin mewujudkannya."
Rikka tersenyum mendengar itu dan dia mengatakan kalau akan membuat kostum ini sebaik mungkin. Moona senang dan sangat berterima kasih kepadanya. Rikka menyuruhnya kembali lagi karena kostumnya akan jadi besok lalu Amane mengajak Moona menemui seseorang yang akan membuatkan senjata miliknya.
Mereka pergi ke ruangan yang terdapat dibawah tanah. Moona merasa pusing karena banyak sekali ruangan dan dia yakin akan tersesat jika pergi sendirian. Saat berada didepan ruangannya, mereka bertemu dengan salah satu komandan wanita yakni Komandan Noel.
"Shirogane? tumben kau ketempat ini."
"Aku hanya ingin meningkatkan senjataku saja, oh kau pasti Hoshinova, senang bertemu denganmu semoga kau memberitahu tujuanmu dengan benar."
Mendengar itu Moona bingung lalu Komandan Noel pamit kepada mereka karena akan menjalankan satu misi. Mereka berdua masuk kedalam dan terlihat tim yang selalu membuat senjata milik para anggota Zestro. Amane mengajak Moona bertemu dengan seseorang yang paling ahli disini.
"Nona Amane, aku boleh bertanya? maksud memberitahu tujuan dengan benar itu apa?"
"Tunggu saja sampai waktunya tiba, kau akan tau dengan sendirinya."
Mereka sampai pada seorang gadis berambut kuning yang sedang menempa pedang dengan palu khas miliknya. Amane memperkenalkannya kepada Moona dan nama gadis itu ialah Kaela Kovalskia seorang Blacksmith terbaik milik Zestro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Countdown
Historical FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis keturunan terakhir bangsa Bulan harus mencegah kehancuran dunia yang di mana dia harus berpacu dengan hitungan mundur jam raksasa yang menjadi batas baginya menghentikan kehancuran tersebut. Moona Hoshinova tela...