“Kita harus menyelesaikannya”
Axel yang sedang berhadapan dengan para pasukan Militer tiba-tiba saja mendapatkan tendangan yang membuatnya terhempas beberapa meter ke belakang. Saat Axel melihat ke depan, pria berambut ungu yang bernama Uki itu menyeka rambutnya sambil tersenyum ke arah Axel. Melihat itu membuat Axel muak karena tidak menyukai gayanya.
“Aku mendengarmu dari Petra, kau nampaknya cukup lumayan juga untuk sekelas anjing,” ujar Uki.
“Petra, ya? di mana dia sekarang? aku ingin bicara dengannya?” tanya Axel.
“Jika ingin bertemu dengannya, aku akan menyeret tubuhmu yang sudah tidak bernyawa ke hadapannya,” ujar Uki yang kemudian melesat ke arahnya.
Axel dan Uki saling beradu pukulan dan tendangan yang di sini Axel membaluti genggaman tangannya dengan rantai sehingga Uki harus terkena pukulan yang cukup menyakitkan. Meski begitu, Uki malah terlihat senang dan menikmati rasa sakit yang diberikan. Dia menjadi lebih lepas dan beberapa kali Axel harus berada di posisi bertahan saat Uki memberinya pukulan terus menerus.
Uki menendang tubuh Axel lalu mengeluarkan senapannya yang dia tembakkan ke arahnya. Axel yang melihat itu langsung memanjangkan rantainya lalu menangkis setiap peluru yang mengarah padanya. Mereka terus saling menyerang sambil terus bergerak ke segala arah hingga mengenai para pasukan Militer di sana.
Saat Uki ingin mengarahkan senapannya itu, Axel dengan cepat melilitkan rantainya pada senapan Uki lalu menariknya hingga berada di dekatnya. Uki melesat dan meraih senapannya kembali sebelum menyentuh tanah dan kemudian mengubahnya menjadi pedang yang dia ayunkan pada Axel. Serangan yang tiba-tiba itu hampir saja mengenai Axel namun Uki mendaratkan satu pukulan di wajah Axel yang membuatnya terhempas dan terguling di tanah.
“Aku harap kau menyukai itu, anjing Zestro,” ujar Uki.
Karena pukulan sangat sangat kuat itu, Axel mengalami batuk hingga mengeluarkan darah dari mulutnya.
“Ck, ini akan cukup merepotkan,” keluh Axel.
Setiap serangan Kotoka belum ada yang menembus sihir Kaoru dan malah Kotoka yang terkena serangan dari Kaoru beberapa kali. Tidak menyerah begitu saja, Kotoka terus menyerangnya dan saat Kotoka melompat sangat tinggi ke udara, dia menggunakan tekanan listrik yang sangat besar dari segala arah. Kaoru yang melihat itu memperkuat sihirnya namun anehnya sihir listrik dari Kotoka jauh lebih kuat dari sebelumnya sehingga menghancurkan sihir Kaoru.
Alhasil Kaoru terkena serangan itu yang membuatnya hampir duduk bersimpuh.
“Kekuatannya meningkat? apa-apaan ini? Jika saja aku terlambat melindungi otak dan jantungku maka itu akan sangat berbahaya," ujar Kaoru.
Kotoka tertawa karena berhasil membuat Kaoru terjatuh seperti itu berkat serangannya.
“Aku sangat menyukai tempat ini, kekuatanku sangat jauh berbeda saat berada di luar Kerajaan,” ujar Kotoka.
Mendengar itu Kaoru langsung menyadari sesuatu.
“Hehhh, jadi Kerajaan ini meningkatkan kekuatanmu, ya? cukup menarik,” ujar Kaoru.
Setelah berdiri kembali, Kaoru melesat ke arah Kotoka yang di mana dia langsung menggunakan listriknya kembali namun pergerakan Kaoru yang lebih cepat berhasil membuat Kotoka terhempas cukup jauh dengan satu pukulan sihirnya.
“Aku sudah banyak mengajari anak-anak sihir, sepertinya aku harus mengajarinya juga padamu,” ujar Kaoru.
Tiba-tiba saja tubuh Kaoru hampir terjatuh karena mendapatkan efek sengatan listrik di dalam tubuhnya. Kaoru coba menahannya dan itu membuat nafasnya sedikit sesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Countdown
Historical FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis keturunan terakhir bangsa Bulan harus mencegah kehancuran dunia yang di mana dia harus berpacu dengan hitungan mundur jam raksasa yang menjadi batas baginya menghentikan kehancuran tersebut. Moona Hoshinova tela...