⏱️ COUNTDOWN 103 ⏱️

48 9 0
                                    

Misi yang akan kita jalani

Reine dan Ollie yang melihat gadis itu tidak sadarkan diri memutuskan untuk membawanya. Akan tetapi mereka bingung untuk membawanya ke mana, karena jika mereka bawa menuju asrama maka gadis tersebut akan dikira penyusup. Mereka yang bingung memutuskan untuk memberikan pertolongan pertama terlebih dahulu padanya. Reine menggunakan sihirnya dan memasukkan bulu ekor merak melalui mulut gadis itu untuk melancarkan pernapasannya.

“Kenapa gadis ini ke luar dari air? memangnya apa yang terjadi padanya?” Ollie bertanya-tanya.

Setelah mengetahui pernapasan gadis tersebut kembali lancar, Reine mulai memikirkan tempat untuk membawa gadis tersebut.

“Aku baru ingat, waktu itu Moona sempat cerita kalau dia memiliki rumah peninggalan keluarganya. Aku tau tempat itu, bagaimana kalau kita ke sana?” usul Reine.

“Memangnya kenapa kita harus menyembunyikan keberadaan gadis ini?” tanya Ollie.

“Kita belum mengetahui asal-usulnya dan aku tidak ingin sesuatu menimpa gadis ini. Menyembunyikan keberadaannya adalah pilihan yang tepat untuk saat ini,” jawab Reine.

Reine bersiap untuk membawa gadis itu ke rumah peninggalan keluarga Moona yang kini tidak ada yang menempatinya. Ollie terlihat ragu untuk melakukannya.

“Apa tidak masalah kita menggunakannya tanpa izin?” tanya Ollie.

“Untuk sementara saja sampai gadis ini sadar dan kita mengetahui asal-usulnya,” jawab Reine.

Meski ragu, namun Ollie tetap membantu Reine dengan membawanya menuju rumah Moona.

•°•°•

Moona yang mulai membaik itu diberikan minum oleh Akirose yang kemudian Moona meminum air pemberian darinya. Roberu menggunakan sihirnya untuk membersihkan air di sana dan mengeringkan Moona supaya dia tidak masuk angin.

“Moona, apa yang sebenarnya terjadi padamu?” tanya Maria.

“Hei Moona, apa kau ingin meminum obat buatanku supaya lebih membaik?” tanya Koyori.

Shxtou menggunakan sebuah buku lalu memukul kepala Koyori dengan pukulan tidak terlalu keras.

“Lihat situasi Koyorip!” tegur Shxtou.

“Aku, aku juga tidak mengerti. Aku seperti terhubung dengan sesuatu lalu itu yang terjadi,” jawab Moona.

“Apa ini sama dengan apa yang kau rasakan sebelum pertemuan?” hanya Tenma.

Moona menggelengkan kepalanya. Kini mereka mulai waspada karena khawatir kalau hal yang terjadi pada Moona juga dirasakan oleh yang lainnya.

“Aku tidak boleh mengatakan hal yang sebenarnya tentang benda dan penglihatan sebelumnya secara detail pada mereka. Aku harus bisa memastikannya terlebih dahulu,” batin Moona.

Para Komandan yang sedang menggelar pertemuan internal itu membahas tentang pergerakan ATARAXiA sejak awal dan juga membahas tentang misi menemukan lokasi Atlantis supaya mendapatkan artefak kuno terakhir.

“Aku tidak begitu yakin kalau kejadian pada sekolah tua itu sepenuhnya diakibatkan oleh mereka,” ujar Kaoru.

“Kenapa kau berpikir seperti itu? Kaoru. Bukankah sudah jelas Ver, Doppio, dan juga Chloe berada di sana,” tanya Fuma.

“Itu adalah ulah Mori Calliope,” sambung Amane, “Dia sama sepertiku, kita ditakdirkan untuk memiliki hubungan dengan Moona. Aku merupakan malaikat pelindung sementara Calliope adalah kematian yang mengejarnya,” jelasnya.

CountdownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang