⏱️ COUNTDOWN 56 ⏱️

76 14 1
                                    

Tidak diinginkan

Moona yang baru ingin memeriksa sekitar tiba-tiba saja merasakan sesuatu yang sangat mengerikan hingga membuatnya tidak bisa bergerak sama sekali. Saking mengerikannya, tubuh Moona seperti dipaksa untuk terjatuh namun Moona berusaha menahannya dengan segenap kekuatan yang dia miliki.

Tubuhnya terasa sakit merasakannya dan Moona yang khawatir dengan keadaan Iofi berusaha untuk menoleh ke belakang. Begitu Moona sudah berhasil menoleh, dia terkejut melihat seorang gadis kecil bertanduk dengan bulatan hitam yang mengikat lehernya dan terhubung dengan sebuah rantai sedang berada di dekat Iofi sambil menyentuh pipi Iofi dengan jari kecilnya.

Beberapa saat kemudian Moona baru menyadari kalau gadis itu adalah gadis yang ada di dalam penglihatannya.

“Hei,” gadis itu menoleh pada Moona, “Apa kalian mau bermain denganku?”

“Eh?” Moona heran dengan sikapnya.

Gadis itu berdiri lalu berjalan mendekati Moona. Dapat terlihat rantai yang terhubung dengan bulatan di lehernya berasal dari tanah seperti mengikat gadis itu untuk berada di hutan tersebut. Saat jarak mereka yang semakin dekat, rasa sakit pada tubuhnya membuatnya seperti tertarik ke dalam.

Moona berusaha keras menahannya namun tubuh yang tidak bisa bergerak dan tekanan yang semakin berat itu membuatnya berada diambang batas. Jika terus seperti itu Moona tidak akan bisa bertahan lagi, dia juga mengkhawatirkan Iofi karena hal ini sangat berbahaya baginya.

“Kalian datang ke sini untuk bermain denganku, kan? aku selalu kesepian di sini jadi mau kan kalian bermain denganku?” mohon gadis itu.

“I-iya, ka-kami ingin ... bermain dengan ... mu.”

Moona mencoba bertaruh dengan menjawab iya dan respon yang dia dapat yaitu gadis tersebut langsung merasa senang hingga melompat kegirangan. Setelah gadis itu senang, tekanan yang Moona rasakan tiba-tiba saja menghilang dan membuatnya langsung terjatuh ke tanah. Moona mengatur nafasnya yang terasa sesak sambil merangkak mendekati Iofi.

“Dia kenapa tidurnya di sini?” tanya gadis itu.

“Dia sedang terluka, jadi aku mengistirahatkannya.”

Gadis kecil itu berjalan mendekat lalu meletakkan tangannya pada jantung Iofi. Sebuah sinar berwarna ungu dialirkan gadis itu ke dalam tubuh Iofi dan saat itu Moona tidak mencegahnya karena dia merasakan perasaan gadis kecil itu tidak memiliki niat jahat pada Iofi. Melihat sikapnya yang seperti itu, Moona merasakan perasaan yang begitu sedih dan membuatnya berpikir kalau ada sesuatu yang terjadi padanya.

“Sudah,” gadis itu selesai menyalurkan kekuatannya.

“Terima kasih,” ucap Moona sambil tersenyum padanya.

Moona heran dengan sesuatu yang mengikat leher gadis itu dan rantai yang muncul dari tanah, seperti sedang menahan gadis itu untuk tetap berada di dalam area hutan.

“Kalau boleh tau, namamu siapa?”

“Laplus, Laplus Darkness.”

•°•°•

Setelah berhasil membuat monster raksasa itu jatuh ke dalam jurang. Axel dan anggotanya segera melanjutkan perjalanan untuk bertemu dengan yang lainnya. Kini mereka sedang menuju selatan dengan bantuan kompas khusus milik Zestro.

“Hei Astel, kau tidak merasa aneh dengan kita berpindah ini?” tanya Regis.

“Gadis itu punya kemampuan yang sama denganku, memindahkan sesuatu.”

Kemampuan khusus milik Astel yakni dia bisa berpindah tempat dalam sekejap dan dia juga bisa memindahkan seseorang ke tempat yang jauh sekalipun dengan bantuan alat penanda lokasi.

CountdownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang