“Kerajaan Militer”
Setelah kemarin malam Fuma, Noel, dan dua anggota divisi Fuma sedang menuju Kerajaan Militer, kini mereka berempat sudah mendekati lokasi Kerajaan yang sangat dijaga ketat bahkan dengan banyak meriam yang terpasang di atas dinding pembatas di sana. Noel mengatur tempat mereka mendarat yang di mana berada di bagian luar Kerajaan supaya tidak mengganggu orang-orang di dalam sana.
Saat berada di posisi yang sesuai, pesawat mulai turun secara perlahan. Begitu pesawat selesai mendarat, Noel membuka pintu lalu mereka berempat segera keluar dari dalam sana. Uyu dan Izuru begitu terpukau ketika melihat Kerajaan Militer yang memiliki keamanan luar biasa ditambah suasana di sana yang terasa begitu berbeda.
“Oi Shirogane! sebenarnya apa keperluan Kaisar, hah?!!” tanya Fuma.
“Aku hanya disuruh menjemputmu saja jadi aku tidak tau pastinya," jawab Noel.
Karena tidak mendapatkan jawaban juga, Fuma mau tidak mau harus terus mengikuti Noel. Mereka segera bergegas masuk ke dalam wilayah Kerajaan Militer dan saat berada di depan gerbang, beberapa penjaga menatap tajam Fuma dan anggotanya.
“Tuan Fuma, sepertinya mereka tidak suka kehadiran kita,” ujar Uyu.
“Jangan hiraukan mereka, mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan kalian,” ujar Fuma.
Mendengar perkataan Fuma itu, seorang penjaga yang kesal berniat membentaknya namun begitu Fuma menatapnya dengan tatapan pembunuh, hal itu membuat penjaga tersebut mengurungkan niatnya. Noel memerintahkan mereka untuk membuka gerbang dan setelah gerbang terbuka, mereka segera masuk ke dalam sana.
Fuma terus menatap mereka dengan tatapan haus akan membunuh sehingga mereka memalingkan wajah mereka. Setelah mereka berada di wilayah dalam Kerajaan Militer, banyak sekali orang-orang yang melihat ke arah mereka karena namun Fuma tidak terlalu memperdulikannya.
“Keberadaan kita seperti dianggap berbeda dengan mereka,” ujar Izuru.
“Mereka menganggap remeh kita karena mereka berada di Kerajaan yang memiliki otoritas di atas Zestro, mereka hanya bisa menyombongkan itu tapi kemampuan bertarung mereka tidak sebanding dengan Zestro,” ujar Fuma.
“Aku penasaran bagaimana cara mereka bertarung," ujar Izuru.
Tiba-tiba saja seseorang merangkul Izuru yang membuatnya seperti merasakan tekanan yang begitu berat.
“Kalau penasaran, bagaimana kita bertarung saja,” bisik orang itu.
Fuma menodongkan kipas miliknya tepat di depan leher orang tersebut yang tersenyum cukup mengerikan.
“Lepaskan tanganmu dari anggotaku atau akan aku habisi kau sekarang juga,” ancam Fuma.
“Hehhh, jadi mau bertarung, nih?” tanya orang itu.
“Uki, hentikan itu, dia tamu Kaisar,” Noel memisahkan mereka.
Pria bernama Uki itu melepas tangannya dari pundak Izuru lalu menjaga jarak. Uki dan Fuma terus saling menatap dengan tajam satu sama lain lalu Noel menarik Fuma supaya tidak mencari keributan di sana.
“Aku akan menunggu kalian! aku akan mengantar kalian ke peristirahatan terakhir, jadi jangan sungkan menerobos antriannya!” teriak Uki.
“Kau yang akan aku antar!!!” kesal Fuma.
Supaya masalahnya tidak menjadi panjang, Noel segera mengajak mereka untuk masuk ke dalam Kerajaan untuk bertemu dengan Kaisar. Fuma masih saja kesal dan jika tidak dicegah oleh Noel maka sudah terjadi pertarungan hebat di sana. Di bagian dalam Kerajaan, mereka dapat melihat bagaimana design yang begitu menyesuaikan dengan tema Militer yang ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Countdown
Historical FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis keturunan terakhir bangsa Bulan harus mencegah kehancuran dunia yang di mana dia harus berpacu dengan hitungan mundur jam raksasa yang menjadi batas baginya menghentikan kehancuran tersebut. Moona Hoshinova tela...