⏱️ COUNTDOWN 53 ⏱️

76 14 2
                                    

Luca Kaneshiro


Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, mereka akhirnya sampai di sebuah bar yang mewah. Lui mengatur posisi mendarat di tempat luas yang berada tidak jauh dari bar tersebut. Supaya tidak terlalu ramai yang masuk ke dalam sana, Axel dan Lui hanya membawa Moona dan Miyabi sementara yang lainnya akan tetap di sana untuk menjaga pesawat.

Mereka berempat segera pergi ke dalam bar yang begitu berada di dalam, suasana mewah dapat terlihat dari interior yang disajikan. Banyak sekali interior berlapiskan emas dengan gaya design layaknya mansion besar yang mewah. Tidak ingin membuang-buang waktu, mereka bertanya kepada seorang pelayan tentang orang yang sedang mereka cari. Pelayan tersebut langsung mengantarkan mereka ke sebuah ruangan namun sebelum masuk, mereka disuruh untuk menunggu di luar sementara dia akan memberitahu orang tersebut.

“Biarkan mereka masuk.”

Pelayan itu keluar untuk mempersilahkan mereka berempat untuk masuk ke dalam sana. Begitu mereka masuk ke dalam sana, Moona tiba-tiba saja merasakan sesuatu yang membuatnya tidak nyaman berasal dari seorang pria yang sedang bersama seekor harimau. Saking tidak nyamannya, Moona merasakan sakit pada dadanya dan dia berusaha untuk tetap terlihat biasa saja supaya yang lainnya tidak merasa cemas.

“Sangat jarang komandan Zestro ada di tempat ini, kira-kira ada gerangan apa membuat kalian jauh-jauh datang ke sini?” tanya pria itu.

“Aku akan langsung pada intinya saja, ada yang ingin aku tanyakan padamu, Luca Kaneshiro.”

Pria bernama Luca itu mempersilahkan mereka untuk duduk di sofa yang ada di hadapannya dan menyuruh orang yang sedang bermain kartu dengannya untuk keluar terlebih dahulu.

“Apa yang ingin kau tanyakan padaku, Lui?”

Moona nampak heran karena Luca memiliki aura yang membuatnya tidak nyaman tapi dia terlihat seperti orang yang sangat berkharisma. Tidak ingin terlihat aneh, Moona mencoba bersikap seperti tidak merasakan apapun.

“Apa kau mengetahui tentang hutan kegelapan?”

“Kenapa kau bertanya tentang tempat terkutuk itu?” Luca balik bertanya.

“Kami sedang ada urusan dengan hutan kegelapan, apa kau mengetahui sesuai tentang tempat itu?”

Luca mengangkat sebuah gelas yang dia memutar bagian atasnya kemudian meminumnya.

“Apa yang akan aku dapatkan dari informasi ini?”

“Apa yang kau inginkan?”

Luca tertawa mendengar pertanyaan Lui barusan yang tidak pernah ragu dalam hal tawar menawar. Luca kemudian berdiri lalu mengelus harimau yang sedang berbaring di atas meja di sebelahnya.

“Bagaimana kalau batu kristal hitam yang ada di hutan itu.”

“Apa hanya itu yang kau inginkan?” tanya Axel.

“Hanya itu, tapi jika kalian tidak bisa mendapatkannya juga tidak masalah. Aku akan memberitahu kalian tentang hutan terkutuk itu.”

Mendengar itu membuat Moona dan Miyabi heran karena secara tidak langsung Luca seperti memberikan informasi tanpa bayaran sama sekali. Sambil mengelus harimau miliknya, Luca memberitahu mereka berempat tentang hutan kegelapan.

“Hutan itu sebelumnya adalah hutan yang indah, namun ... sesuatu terjadi di sana sehingga membuat hutan itu diselimuti oleh kegelapan.”

Luca juga menjelaskan kalau para monster yang ada di sana jauh lebih kuat dari para monster yang ada di sekitar mereka. Hal itu bisa terjadi karena para monster itu mendapatkan energi kegelapan yang meningkatkan kekuatan mereka dan juga merubah bentuk mereka menjadi lebih mengerikan. Sudah banyak yang mencoba pergi ke dalam hutan tersebut namun tidak ada satupun yang selamat. Luca memberitahu kalau dari rumor yang beredar, semua orang yang terjebak di sana akan menjadi monster secara perlahan.

CountdownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang