“Keempat sahabat”
Setelah dibuat terjatuh ke tanah oleh Seraph, Akira yang kesal langsung bertarung dengan serius. Di sana dia dan Seraph saling melempar serangan dibantu oleh Kanato yang menembaki Akira sembari mengikuti pergerakan mereka berdua. Seraph menciptakan sebuah tebasan ke arah Akira yang kemudian tebasan itu dibuat terpecah-pecah oleh Akira saat mengarahkan tangannya.
Kanato terus berlari sambil menembaki Akira namun semuanya dapat dengan mudah dihancurkan olehnya. Tidak sampai di situ saja, Watarai melompat lalu melancarkan beberapa serangan yang kemudian serangan itu dipercepat oleh Seraph dengan kekuatannya.
“Kalian bodoh?” tanya Akira.
Akira mengarahkan tangannya lalu dalam sekejap semua serangan itu menghilang begitu saja. Bahkan peluru yang ditembakkan oleh Kanato seketika hancur bersamaan dengan hilangnya serangan Watarai. Mereka bertiga terkejut dengan kemampuan Akira yang belum mereka ketahui itu. Akira melepas kacamatanya lalu mengelapnya menggunakan sehelai kain yang selalu dia simpan.
“Seharusnya kalian paham antara batasan kita berempat, kalian tidak akan bisa mengejar ku. Bersama kalian setiap saat hanya akan menghambat ku menjadi lebih kuat lagi. Aku sudah membuang ideologi yang dulu sering kalian bicarakan,” ujar Akira yang memakai kembali kacamatanya.
“Kau sudah berada di jalan yang salah, itu sebabnya kau memiliki pemikiran seperti itu!!!” kesal Seraph.
“Itu kalian!! Aku sudah berada di sisi yang seharusnya. Kalian orang-orang bodoh yang berpikiran untuk menghentikan kehancuran dunia. Itu adalah sebuah takdir, kalian tidak bisa–”
Watarai memberinya pukulan tepat di wajah hingga Akira terdorong beberapa meter ke belakang.
“Pemikiran kau dan rekan-rekanmu yang sampah! apa orang bodoh itu sudah mencuci otakmu?! Akira!!” kesal Watarai.
Akira mengusap bekas pukulan Watarai lalu membalasnya dengan satu tendangan hingga Watarai terhempas. Beruntung tubuhnya ditahan oleh Seraph supaya tidak terbentur dengan dinding Kerajaan di belakang sana.
“Akira, apa kau sudah melupakannya? janji kita tentang hari itu?” tanya Kanato.
Mendengar pertanyaan itu membuat Akira tertawa lepas. Ekspresi Seraph benar-benar muak melihatnya dan ingin sekali menghajarnya.
“Kau tau? itu adalah janji bodoh yang kalian buat, aku sama sekali tidak terikat dengan janji itu. Berhenti berpikiran kalau aku akan berubah hanya dengan kau mengingatkanku tentang itu,” ujar Akira .
“Seberapa jauh kau sudah pergi, Akira?! Kau, apa kau serius dengan dirimu yang sekarang?” tanya Kanato.
Akira menjawab pertanyaan Kanato itu dengan memberinya sebuah serangan hingga membuat Kanato terguling di tanah. Seraph yang melihat itu langsung melesat ke arahnya namun belum sempat memukulnya, Seraph mendapatkan pukulan terlebih dahulu hingga dia terhempas ke belakang.
“Akira! Ini semua sudah cukup! kembalilah dasar bodoh!!” teriak Watarai.
Tiba-tiba saja Akira sudah berada di hadapannya lalu mencekik Watarai dan mengangkat tubuhnya. Watarai sekuat tenaga menyingkirkan tangan Akira namun tubuhnya yang penuh luka tidak dapat melepaskannya.
“Ini sudah berakhir, dasar bodoh!”
•°•°•
Pertarungan Shibuya bersama Albio melawan Rena berlangsung cukup sengit yang di mana Rena bisa dengan mudah mengganggu pandangan mereka bersamaan dengan memberi mereka serangan. Shibuya yang memiliki kemampuan anti-sihir tidak bisa menahan Rena karena kemampuan Rena yang tidak menggunakan sihir sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Countdown
Historical FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis keturunan terakhir bangsa Bulan harus mencegah kehancuran dunia yang di mana dia harus berpacu dengan hitungan mundur jam raksasa yang menjadi batas baginya menghentikan kehancuran tersebut. Moona Hoshinova tela...