⏱️ COUNTDOWN 99 ⏱️

73 12 1
                                    

Penghormatan

Setelah kabar kematian Kaisar Renz menyebar luas, kini dengan dipimpin oleh Albio, seluruh anggota Militer yang masih setia dan juga seluruh Komandan Zestro bersama sebagian besar anggota Zestro hadir dalam acara pemakaman Kaisar Renz. Di sana juga terlihat Moona yang bersama teman-temannya termasuk Kobo dan Kaela yang berada di dekatnya. Diantara teman-temannya yang datang, hanya Zeta saja yang tidak ada di sana.

Beberapa tembakan dilepaskan ke udara sebagai tanda penghormatan lalu Albio yang memakai seragam lengkap Militer berjalan ke arah peti mati Kaisar dengan beberapa anggota di belakangnya. Albio membawa foto Kaisar di hadapannya lalu dia meletakkannya di dekat peti matinya. Mereka semua pun memberikan hormat untuk menghormati segala jasa yang sudah dilakukan oleh Kaisar Renz.

Moona benar-benar tidak menyangka dengan apa yang terjadi, salah satu dari orang terkuat kini sudah pergi akibat peperangan. Moona kembali teringat dengan Ayahnya yang juga mengorbankan dirinya supaya dia bisa pergi bersama Ibunya yang nahas Ibunya juga harus berkorban untuk dirinya.

“Aku tau dunia ini sangat kejam, tapi semuanya yang terjadi sudah termasuk takdir. Aku tidak boleh berhenti begitu saja, aku akan menghentikan semuanya!” batin Moona.

Kini bergantian Noir bersama Aruran dan juga para Komandan Zestro yang maju untuk memberikan salam penghormatan kepada Kaisar. Noir meletakkan sebuah rangkaian bunga di sebelah foto Kaisar lalu dia dan para Komandan langsung memberikan salam penghormatan terakhir kepadanya. Seusai acara penghormatan, banyak orang yang merasa kehilangan pada Kaisar Renz diantaranya ialah petinggi Militer dari berbagai negara.

Albio bersama rekan-rekannya yang ikut berjuang bersama, berkumpul di sebuah halaman yang ada di dekat tempat pemakaman.

“Aku tau setelah ini akan terasa berat, kalian teruslah melanjutkan perjuangan kalian bersama Zestro. Aku yang masih belum terlalu kuat ini akan pergi mengembara dan saat aku kembali nanti, kita semua akan menghentikan Hex bersama,” ujar Albio yang membelakangi mereka semua.

“Berapa lama kau akan mengembara?” tanya Seraph.

“Entahlah, tapi aku akan kembali secepat mungkin. Aku akan mencari jawaban atas segala yang terjadi di dunia ini, aku sempat berpikir untuk mengajak kalian. Tapi, kalian memiliki tujuan yang penting bukan? Membawa kembali teman dan juga Komandan kalian,” jawab Albio yang berbalik pada mereka.

Seraph berjalan menghampirinya lalu memegang pundaknya.

“Kembalilah dalam keadaan hidup, senior,” ujar Seraph.

•°•°•

Sebelum kembali ke asrama, Moona bersama teman-temannya pergi ke sebuah tebing yang dapat menyaksikan pemandangan laut yang di mana itu merupakan teman dia dan Hyona bertemu sebelumnya. Mereka semua berdiri di kedua sisi Moona sambil menikmati hembusan angin laut yang begitu menyejukkan.

“Moona, kenapa kau mengajak kami ke tempat ini?” tanya Reine.

“Kalian sudah seperti tempat pulang untukku, aku mengajak kalian ke sini karena kita tidak tau apa yang akan terjadi ke depannya. Maka dari itu aku ingin menikmati suasana di sini bersama kalian,” jawab Moona.

Risu dan Ollie merentangkan kedua tangannya.

“Memang benar di sini sangat menenangkan, Moona, kami akan selalu berada bersamamu. Aku dan orang asing di dalam tubuhku ini,” ujar Risu.

“Siapa yang kau panggil asing, hah?!!” kesal Ayunda.

“Selanjutnya akan lebih menyulitkan untuk kita, tapi kita tidak mundur dan akan tetap menghentikan hitungan mundur,” ujar Moona.

CountdownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang