⏱️ COUNTDOWN 55 ⏱️

70 14 0
                                    

“Tidak sesuai harapan”

Setelah mendapatkan serangan dari gadis bernama Petra, Lui dan anggotanya kini terpisah dengan jarak yang begitu jauh. Mereka semua kini tidak sadarkan diri karena terkena ledakan hebat yang juga memisahkan mereka semua. Wanita yang bernama Selen Tatsuki sudah merencanakan ini sejak awal sehingga mereka dapat dipisahkan dengan mudah oleh Seles, Petra, dan Rosemi.

Di saat yang lainnya malah semakin jauh dari area hutan kegelapan, Moona dan Iofi malah berada di area terdalam setelah ledakan besar sebelumnya. Kondisi terkini tim yang berada di area timur yakni Reine, Nene, dan Risu perlahan mulai tersadar. Reine yang tersadar duluan langsung panik melihat Nene dan Risu yang masih terkapar.

Dia langsung menghampirinya dan memindahkan tubuh mereka berdua terbaring bersebelahan.

“Aku harus menolong mereka.”

Tanpa memperdulikan dirinya, Reine yang juga terluka lebih mementingkan mereka berdua untuk diobati. Reine memunculkan beberapa bulu ekor merak yang kemudian dia ambil lalu menempelkan pada dahi mereka berdua. Setelah itu Reine mengulurkan tangannya ke arah dahi mereka dan mulai menggunakan kekuatan sihirnya untuk menyembuhkan luka Nene dan Risu.

Karena luka di kepalanya, Reine sedikit merasa kesakitan saat menggunakan sihirnya namun dia tetap berusaha sekuat tenaganya.

“Bertahanlah, kau pasti bisa,” Reine menyemangati dirinya sendiri.

Reine menambah bulu ekor merak supaya penyembuhan bisa lebih cepat namun hal itu malah membuat tenaganya semakin terkuras. Setelah mengerahkan tenaganya untuk menyelamatkan mereka berdua, Reine berhasil menutupi luka mereka akan tetapi dia mulai merasakan efeknya yakni keseimbangan tubuhnya yang tidak stabil.

“Setidaknya aku berhasil menyelamatkan mereka berdua, jika aku terlambat maka dia akan mengambil jiwa mereka.”

Nene yang mulai tersadar melihat Reine yang sedang berusaha untuk tetap tersadar.

“Reine? apa yang sudah terjadi?”

“Syukurlah senior tidak apa-apa, kita...”

Karena sudah memaksakan diri sebelumnya, kini Reine sudah tidak kuat dan tubuhnya akan segera terjatuh. Melihat itu Nene dengan sigap langsung memegangi tubuh Reine supaya tidak terjatuh ke tanah.

“Reine? Reine?”

Nene sedikit panik karena Reine tidak sadarkan diri, dia membaringkan tubuh Reine lalu mencoba menyelamatkannya. Nene mengeluarkan sebuah tanaman yang di mana Nene membuat Reine memakannya dan mendorongnya masuk ke dalam menggunakan air. Sebelum itu Nene mengangkat kepala Reine sedikit supaya memudahkan Reine menelan tanaman tersebut.

“Reine, bertahanlah.”

Di saat Nene sedang menyembuhkan Reine, terlihat Risu yang berada di belakangnya sudah terbangun lalu melihat keadaan di sekitarnya. Terdengar suara sesuatu dari semak-semak yang membuat mereka berdua langsung menoleh ke asal suara tersebut.

“Siapa di sana?” tanya Nene.

Nene memegangi tubuh Reine karena merasakan aura yang membuatnya tidak nyaman. Beberapa saat setelah suara tersebut menghilang, sesuatu menampakkan diri dari dalam hutan. Karena keberadaan mereka di sana, banyak monster yang menampakkan diri dan muncul dari segala arah. Hal itu jelas membuat mereka seperti santapan hangat bagi pada monster di sana.

“Jangan sekarang,” Nene merasa cemas.

Karena Nene sedang mengobati Reine, Risu yang melihat keberadaan para monster langsung berdiri dan berjalan ke arah beberapa monster yang ada di depan pandangannya.

CountdownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang