⏱️ COUNTDOWN 87 ⏱️

49 8 0
                                    

Wakil Komandan

Rosemi memunculkan rambatan akar raksasa yang mengelilingi fasilitas medis rahasia supaya mereka semua tidak bisa pergi dari sana. Saat mereka ingin menyerang, Whale menggunakan frekuensi suara yang membuat pergerakan mereka terhenti karena rasa sakit yang dihasilkan oleh frekuensi tersebut. Rosemi mengayunkan rambatan akar pada mereka namun Dokter Choco membelah akar-akar tersebut dengan hanya menggerakkan kakinya saja.

Melihat itu jelas membuat Rosemi kesal hingga dia melancarkan akar yang lebih banyak lagi. Di sana Whale heran karena Dokter Choco tidak merasakan apapun dari frekuensi suara yang dia hasilkan. Dokter Choco terbang mendekat dengan mengeluarkan sebuah suntikan yang menjadi besar ketika Dokter Choco mengalirkan kekuatannya. Akar-akar milik Rosemi langsung dibelah dengan mudah oleh Dokter Choco lalu saat posisi mereka sudah dekat, Dokter Choco memberikan tendangan yang kecepatannya tidak bisa diikuti mereka berdua.

Rosemi dan Whale terhempas ke sisi kanan dan kiri akibat tendangan dari Dokter Choco. Karena hal itu, frekuensi suara dari Whale sudah menghilang sehingga mereka semua bisa melanjutkan pertarungan. Whale yang bangkit kembali langsung menggunakan frekuensi suara namun mereka semua diberikan tanaman oleh Nene yang membuat telinga mereka tertutup sehingga tidak dapat terpengaruh lagi olehnya.

Miyabi memunculkan banyak lingkaran sihir di sekitar Whale yang kemudian berniat menghentikan pergerakannya dengan mengikatnya menggunakan rantai. Akan tetapi, semua lingkaran sihir itu mendadak hancur dan Miyabi menyadari sesuatu darinya. Whale menatap ke arahnya lalu Miyabi secara spontan memiringkan kepalanya untuk menghindarinya sesuatu. Dapat terlihat pipi Miyabi sedikit terkena sesuatu yang membuatnya tergores.

“Kau tau? Kemampuan frekuensi suaraku tidak hanya itu, aku bisa melakukan hal yang seperti tadi,” ujar Whale.

“Hah?!! kau mengatakan sesuatu?!” tanya Miyabi yang telinganya sedang tertutup.

Astel berlari ke arahnya dengan mengenakan sebuah kacamata khusus dan dia terlihat terus menghindari sesuatu yang tidak terlihat. Karena posisinya semakin mendekat, Whale coba menjaga jarak namun Rio muncul dari bawah tanah dan spontan Whale menendangnya lalu Astel yang ingin menyerang malah mendapatkan satu pukulan di wajahnya.

“Aku benar-benar tidak ada waktu untuk mengurus anak-anak seperti kalian!” Whale melesat ke arah Miyabi.

Miyabi yang merupakan petarung jarak jauh langsung menjaga jarak namun pergerakannya Whale jauh lebih cepat sehingga Whale berhasil mendaratkan pukulan padanya. Saat ingin menyerangnya lagi, Rio mengurung Whale dengan api biru yang besar lalu Astel memindahkan sebuah batu besar di atas kurungan Whale. Begitu batu tersebut masuk ke dalam kurungan, terjadi ledakan hingga membuat mereka bertiga terhempas.

Dengan wajah yang kesal, Whale terlihat memiliki aura yang cukup tidak nyaman.

“Jangan meremehkanku, bocah-bocah sialan!” kesalnya.

Sementara itu pertarungan dengan Rosemi terjadi begitu menegangkan. Nene dan Rosemi terus menyerang satu sama lain sambil bergerak dengan pergerakan mereka diikuti oleh Regis yang mengayunkan pedang pada rambatan akar milik Rosemi. Selagi mereka bertarung, Dokter Choco menumbangkan satu persatu pasukan Militer yang dibawa oleh mereka berdua.

“Jangan hanya bersembunyi saja dasar sialan!” kesal Nene karena Rosemi berlindung di balik tanaman miliknya.

“Kenapa? kau tidak bisa menyerangku lagi? lemah!” ledek Rosemi.

Dapat terlihat sebuah darah mengamuk dari arah belakang dan di sana tempat pertarungan Moona bersama yang lainnya melawan Fuwa. Reine menggunakan sihir buku ekor merak miliknya untuk melancarkan serangan lalu Iofi menggambar sebuah pedang yang dia gunakan untuk menahan setiap serangan darah dari Fuwa.

CountdownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang