⏱️ COUNTDOWN 33 ⏱️

86 10 0
                                    

Tidak lama lagi

Fubuki menyadari sesuatu kalau selama ini Ayame dan bawahannya tidak pernah meninggalkan negeri Kyouku melainkan mereka bersembunyi di suatu tempat. Hal itu dia sadari karena menggunakan portal untuk masuk ke dalam negeri Kyouku sangatlah mustahil biarpun orang itu sangat kuat.

Penghalang yang digunakan oleh negeri Kyouku termasuk penghalang terkuat yang tidak mudah untuk ditembus kecuali sesuatu yang sudah diizinkan seperti pengantar pasokan makanan keluar ataupun pesawat yang membawa warga Kyouku. Fubuki menyuruh semuanya untuk memeriksa disemua sudut negeri untuk menemukan keberadaan mereka.

Mereka yang awalnya bergerak bersama tim kini berpencar supaya lebih cepat menemukannya. Kanae menyuruh Moona untuk tetap pergi ke wilayah timur sementara dirinya akan memeriksa wilayah yang lain. Begitu sampai di sana, Moona terkejut melihat keadaan rumah-rumah yang hancur ditambah bercak darah dimana-mana. Dia berlari menyusuri setiap rumah untuk memeriksa orang-orang yang masih bertahan hidup di sana.

Langkah Moona terhenti begitu mendengar rintihan seorang gadis yang saat dicari arahnya ternyata berasal dari arah Utara. Moona langsung bergegas memeriksanya dan beberapa meter dari sana Moona melihat seorang gadis sedang tertimpa pondasi rumah yang roboh. Dengan cepat Moona menyingkirkan tiap puing-puing di atasnya untuk menyelamatkan gadis tersebut.

Betapa terkejutnya Moona mengetahui kalau gadis itu tertimpa pondasi rumah sambil memeluk adiknya yang masih kecil dan menjadikan tubuhnya sebagai penahan supaya tidak melukai adiknya. Akan tetapi adiknya itu sudah tidak terselamatkan lagi. Jantung Moona berdegup kencang saat gadis itu memintanya untuk menyelamatkan adiknya terlebih dahulu, Moona tidak bisa berkata-kata melihat gadis sekecil itu berusaha melindungi adiknya.

Moona memeluknya dan mengelus kepalanya sambil menahan air matanya. Gadis itu terus meminta adiknya diselamatkan sambil menangis dipelukan Moona.

“Semuanya akan baik-baik saja, semuanya...” Moona berusaha menenangkan gadis tersebut.

Terdengar suara langkah kaki besar yang mengarah ke tempat mereka berada. Moona pun merasakan bahaya yang mulai mendekat dan melepas pelukannya.

“Dengarkan kakak, peluk erat adik kamu dan jangan pernah melepaskannya oke.”

Moona pun membawa gadis itu untuk segera mereka sambil mencari tau keberadaan pasti sesuatu yang sedang mengarah kepada mereka. Saat sedang berusaha pergi, sesuatu dari arah belakang melempar batu besar yang hampir saja mengenai mereka. Beruntung Moona menutup mata gadis itu supaya tidak menyaksikan apa yang sedang terjadi sekarang.

Sesuatu yang melemparkan batu tersebut ialah monster tingkat 2 bawahan Ayame yang bertemu dengan Moona saat pertarungan di kuil.

“Aku harus menyelamatkan gadis ini terlebih dahulu,” ucap Moona di dalam hatinya.

Monster itu melempar pecahan batu besar dengan sangat kuat dan Moona yang tidak siap itu mustahil untuk menghindar karena jika dia menghindar maka gadis yang sedang dia gendong akan terlepas dari genggamannya. Batu itu semakin mendekat lalu asap mulai memenuhi sekitarnya akibat benturan yang terjadi.

Melihat itu dia tertawa karena mendapatkan santapan baru untuk mengisi energi. Saat berjalan mendekatinya, tiba-tiba saja kilatan cahaya berwarna kuning terlihat dari dalam kepulan asap lalu monster itu seperti terkena sengatan listrik.

“Membusuklah di dalam neraka!”

Suara tersebut membuatnya jatuh berlutut lalu muncul lingkaran aneh yang kemudian sebuah rantai mengikat tangan dan satu rantai melilit lehernya. Monster itu melihat bayangan dua mata yang bersinar di dalam kepulan asap.

CountdownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang