“Sebelum itu”
Karena sudah tidak memiliki waktu untuk bermain-main, Amelia bersedia untuk bekerja sama dengan divisi Botan. Setelah sebelumnya Amelia, Zeta, dan Iofi merasakan suatu keberadaan yang mencekam saat sore hari, kini mereka mulai membicarakan tentang rencana ke depannya bersama divisi Botan dan juga Axel. Di dalam sebuah ruangan, Kakapo mengaktifkan perlindungan ganda yang membuat siapapun tidak bisa menyadap pembicaraan mereka.
“Apa yang ingin kau bicarakan?” tanya Watarai.
“Misi sebenarnya hanya dipegang oleh Zeta, aku kebetulan bertemu dengannya lalu bergabung. Sementara Iofi tiba-tiba saja berpindah tempat ke kota ini. Sebelumnya aku dan Zeta sudah melakukan beberapa investigasi pada fasilitas terbengkalai di bawah tanah,” jelas Amelia.
“Di sana terdapat banyak sekali lendir dari spesies ikan Hug. Dari hasil yang kami dapat, mereka menggunakan ikan Hug sebagai media mentransfer cairan yang bisa mengubah seseorang menjadi setengah Monster. Kenapa mereka harus menggunakan Ikan itu? Sebuah penelitian tidak akan dilakukan tanpa sebuah tujuan jelas, kemungkinan mereka sedang mempersiapkan senjata yang bisa mereka gunakan untuk menciptakan kehancuran,” lanjut Zeta.
Mereka semua cukup terkejut dengan fakta yang baru saja dikatakan oleh Amelia dan juga Zeta.
“Bukankah dengan mereka melakukan penelitian di sini, itu malah membuat mereka bisa diketahui Dewan Dunia?” tanya Gathika.
“Benar, tapi bisakah kita berpikir yang lain?”
Mereka semua sontak tersentak karena ucapan dari Amelia barusan.
“Jadi itu alasanmu untuk pergi ke tempat Dewan Dunia berada,” ujar Shien.
“Tapi, apa benar kalau musuh kita kali ini adalah Dewan Dunia? kalau itu terjadi, bukankah akan terjadi kekacauan?” tanya Elipha.
“Tidak semuanya, aku yakin kalau salah satu dari mereka. Kalau semuanya terlibat, maka permainan mereka akan lebih rapih dari ini. Dari semua yang terjadi, bisa dipastikan kalau ini hanya dilakukan oleh salah satu dari mereka,” jawab Zeta.
Hyona mengaktifkan layar proyeksi di tengah-tengah meja yang menampilkan foto seluruh Dewan Dunia. Amelia melihat baik-baik seluruh foto itu, Zeta juga terlihat sangat serius memperhatikannya. Sementara mereka berdua fokus melihat foto-foto itu, yang lainnya tidak menemukan apapun yang janggal dalam foto tersebut.
“Sulit menebaknya karena kita tidak memiliki petunjuk apapun,” ujar Amelia.
“Lalu apa yang akan kau lakukan ke depannya?” tanya Miwa.
“Ada satu yang bisa kita lakukan," ujar Zeta yang menunjukkan foto jam raksasa pada mereka menggunakan tabletnya.
Dalam foto yang ditunjukkan oleh Zeta, memperlihatkan jam raksasa yang sebentar lagi akan mencapai hitungan 35.
“Para Dewan Dunia tidak akan tinggal diam saja, sebelumnya kekacauan yang terjadi sudah sangat besar. Pada hitungan yang akan mencapai setengah hitungan terakhir ini tidak menutup kemungkinan kalau kekacauan yang terjadi akan lebih besar lagi,” jelas Zeta.
“Dengan kata lain, mereka pasti akan turun tangan dan mengurangi jumlah orang yang ada di dalam tempat mereka itu. Jika mereka tidak muncul, kita akan mengetahui lokasi penelitian yang baru dengan menangkap salah satu dari manusia setengah monster,” lanjut Amelia.
“Apa rencana untuk menyelinap masuk ke tempat para Dewan akan tetap dilakukan?” tanya Iofi.
Amelia mengangguk. Mereka semua jelas langsung terkejut dengan rencana gila dari Amelia. Biarpun mereka bertindak untuk menghentikan kekacauan di dalam, akan tetapi langkah yang diambil oleh Amelia sangatlah berbahaya dan bisa membuat peperangan yang lebih besar lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Countdown
Ficção HistóricaBagaimana jadinya jika seorang gadis keturunan terakhir bangsa Bulan harus mencegah kehancuran dunia yang di mana dia harus berpacu dengan hitungan mundur jam raksasa yang menjadi batas baginya menghentikan kehancuran tersebut. Moona Hoshinova tela...