“Sudah cukup”
Kekuatan Laplus yang semakin lepas membuat angin di sana berhembus semakin kuat hingga mereka semua harus berlindung supaya tidak terhempas karenanya. Moona dan Iofi berniat mengakhirinya namun Laplus sudah sulit untuk dibujuk sehingga mereka lumayan kesulitan menghentikannya. Lui merasa kalau apa yang dirasakan oleh Laplus sama hal dengannya yang ditinggalkan oleh kedua orangtuanya namun yang membedakannya ialah Lui masih memiliki Lize sementara Laplus selalu sendirian.
Dia memutuskan untuk menghentikan semua ini dan mencegah hal yang lebih buruk lagi terjadi. Lui bersiap untuk terbang menuju posisi Laplus dan sebelum itu, Ayunda memberikan energi sihir padanya lalu Iofi melukiskan sesuatu yang akan melindungi Lui. Setelah itu Lui pergi mendekati Laplus dan perisai yang dibuat oleh Iofi perlahan hancur akibat tekanan dari Laplus. Semakin dekat dengannya, Lui merasakan tekanan berat yang memaksanya untuk mundur namun dia tetap memaksakan diri.
Beberapa kali Lui menerima luka yang menggores tubuhnya dan hal itu tidak membuat Lui berhenti. Dia terus mendekat lalu begitu berada di dekat Laplus, Lui langsung memeluknya. Saat memeluknya, Lui seakan terhubung dengan Laplus dan saat Lui membuka matanya dia mendapati dirinya sedang berada di dalam hutan yang masih indah. Hal itu lantas membuat Lui heran karena dia bisa berada di sana dan bukannya berada di hutan kegelapan.
“Apa yang terjadi?” Lui yang heran.
Lui melihat ke sekitar dan dia memutuskan untuk berjalan ke depan untuk mencari tau apa yang sudah terjadi padanya. Setelah cukup jauh berjalan, Lui melihat sosok Laplus yang sedang bermain mengejar kupu-kupu di sana. Terlihat rantai yang masih terhubung dengan hutan pada bulatan hitam di leher Laplus. Melihat itu, Lui langsung menghampirinya.
Dia tidak menyangka dengan apa yang dia lihat sekarang, gadis kecil seperti Laplus diperlakukan seperti itu. Saat Lui sedang memperhatikannya, Laplus menyadari keberadaannya dan dia terlihat senang akan keberadaan Lui di sana. Laplus berlari ke arahnya lalu memeluk Lui seperti anak kecil yang memeluk Ibunya.
“Eh?” Lui sedikit terkejut dengan sikap Laplus.
“Kakak mau di sini menemaniku, kan?” tanya Laplus.
Lui tidak dapat menahan raut wajah sedihnya melihat keadaan Laplus yang seperti itu. Laplus terlihat begitu bahagia dan hal itu menyentuh hati Lui yang langsung mengelus kepala Laplus. Beberapa saat kemudian pandangan Lui menjadi kabur dan tiba-tiba saja berubah menjadi hutan kegelapan dan sosok Laplus sedang duduk meringkuk di hadapannya.
“Apa kalian akan meninggalkanku lagi?” tanya Laplus.
“Apa yang kau maksud? kau bisa cerita kepadaku,” tanya balik Lui.
“Aku selalu ditinggalkan sendirian dan tidak pernah diinginkan di dunia ini, aku ingin seseorang yang menyayangiku,” sambil menangis, Laplus menceritakannya kepada Lui.
Hal itu sama dengan apa yang Lui rasakan saat masih kecil. Dia berpikir kalau orangtuanya tidak menginginkan dirinya lalu dia sangat menginginkan kasih sayang dari orang yang melahirkan dirinya. Lui menghampiri Laplus lalu mengelus kepalanya dan mengusap air matanya.
“Kau tidak perlu bersedih, aku bisa menyayangimu dengan segenap jiwaku, sekarang kau tidak lagi sendirian,” ujar Lui.
“Kau tidak akan berbohong?” tanya Laplus yang sedikit ragu.
“Jangan khawatir, aku akan selalu menjagamu,” jawab Lui sambil memberikan senyuman padanya.
Mendengar itu Laplus menangis dan memeluk tubuh Lui. Kini situasinya kembali seperti semula namun kekuatan Laplus perlahan mereda hingga pada akhirnya Lui dan Laplus mendarat di permukaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Countdown
Historical FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis keturunan terakhir bangsa Bulan harus mencegah kehancuran dunia yang di mana dia harus berpacu dengan hitungan mundur jam raksasa yang menjadi batas baginya menghentikan kehancuran tersebut. Moona Hoshinova tela...