“Inilah cara kita”
Saat Hyona sedang mengetes alat yang baru dia ciptakan, dia dan yang lainnya tidak sengaja mendengar percakapan salah seorang anggota militer yang membicarakan rencana mereka yang ingin menghabisi Botan. Mereka juga mendengar kalau Fuma bersama divisinya sudah dihabisi dan kini Botan menjadi incaran mereka berikutnya.
Untuk mengatasi semua itu, mereka berempat menyusun rencana yang di mana mereka akan menyamar untuk menjalankan rencana tersebut. Pada waktu yang tepat, Hyona juga sudah mengetahui siapa yang berbicara tentang rencana menghabisi Botan sebelumnya.
“Jika aku lihat-lihat, mereka bertiga itu adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas pos penjagaan militer di sana,” jelas Hyona.
“Setauku ada pelayan yang selalu mengantarkan minuman untuk mereka, kita bisa gunakan waktu itu,” saran Elipha.
“Baiklah, sebentar lagi kita akan menjalankan rencananya,” ujar Hyona.
Hyona memanggil 3 asisten yang terpercaya miliknya lalu memasangkan ketiga kalung pada mereka. Setelah itu mereka bertiga disuruh menggunakan pakaian Botan dan kedua wakilnya.
“Kita buka di mana?” tanya Elipha.
“Di sini saja, asistenku perempuan semua,” jawab Hyona.
Elipha menoleh ke arah Watarai lalu menendangnya supaya pergi ganti baju di tempat yang lain. Setelah terkena tendangan itu, Watarai ke luar dari ruangan dan membiarkan mereka berganti baju di sana. Begitu semuanya sudah selesai, Watarai kembali masuk lalu memberikan jaket serta aksesoris yang selalu dia pakai.
Kini ketiga asisten Hyona sudah terlihat seperti mereka bertiga lalu supaya lebih mirip, mereka mengaktifkan kalung masing-masing lalu wajah mereka kini berubah seperti Botan dan kedua wakilnya. Elipha sampai pangling karena dia seperti melihat dirinya di depan cermin.
“Oke, kalian bertiga sudah menggunakan jaket itu dan ketiga asistenku juga sudah menjadi seperti kalian, ayo kita jalankan rencananya,” ujar Hyona.
•°•°•
Pada pos penjagaan militer, ketiga anggota yang diketahui identitasnya bernama Daigo, Jimmy, dan Keno sedang berkumpul di dalam tenda untuk menunggu minuman yang selalu diantarkan pada mereka. Selagi menunggu, mereka kembali membahas pekerjaan mereka yang harus menghabisi Botan pada hari itu juga.
“Jadi, bagaimana rencananya?” tanya Keno.
“Kita harus memilih waktu di mana Botan itu sedang sendirian, jika ada kedua wakilnya maka rencana kita akan gagal,” jawab Daigo.
“Permisi, saya ingin mengantarkan minuman,” ujar seseorang dari luar tenda.
Mereka langsung berhenti membahasnya dan mempersilahkan orang tersebut masuk. Begitu masuk ke dalam dan bagian depan tenda tertutup, wanita itu melancarkan 3 buah bius yang sangat kecil pada mereka bertiga. Dalam sekejap, mereka bertiga tumbang lalu wanita itu bertindak seolah-olah ada yang menyerang, dia membiarkan luka pada lengannya hingga terjatuh dan menimbulkan suara gelas yang pecah.
Setelah itu sosok hitam bergerak keluar dari sana dibarengi dengan suara teriakan wanita itu. Bayangan tersebut langsung bergegas pergi dari sana dan anggota militer yang melihatnya langsung menembakinya dan ada yang mengecek keadaan di dalam sana. Betapa terkejutnya anggota militer itu melihat 3 atasannya terkapar dan satu wanita yang terluka.
“Hei, apa kau baik-baik?” tanya anggota itu.
“Dia, dia menghabisi mereka bertiga, aku, aku...”
KAMU SEDANG MEMBACA
Countdown
Historical FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis keturunan terakhir bangsa Bulan harus mencegah kehancuran dunia yang di mana dia harus berpacu dengan hitungan mundur jam raksasa yang menjadi batas baginya menghentikan kehancuran tersebut. Moona Hoshinova tela...