“Menemukan jalan buntu”
Setelah kepulangan Moona dan yang lainnya dari menjalankan misi di hutan kegelapan, kini mereka semua diharuskan untuk menjalani masa pemulihan di fasilitas medis rahasia milik Zestro. Fasilitas medis yang tersedia terbagi menjadi dua yakni fasilitas umum dan fasilitas rahasia yang digunakan oleh anggota yang memiliki hubungan dengan misi tingkat berbahaya.
Demi menjaga keselamatan, mereka berada di fasilitas yang lokasinya hanya diketahui oleh petinggi Zestro saja. Sedangkan para anggota dan wakil komandan akan dibawa tanpa mengetahui rute yang diambil. Hal itu bertujuan supaya informasi lokasi fasilitas rahasia tidak disebar luaskan. Moona, Risu, Iofi, dan Reine berada di kamar yang sama dengan masa pemulihan yang sama.
Mereka berempat harus berada di sana kurang lebih selama 5 hari lamanya. Lalu Nene yang juga dirawat di sana harus menjalani masa pemulihan selama 2 pekan karena kondisi tubuhnya akan berbahaya jika tidak ditangani dengan baik. Hal itu terjadi karena sihir penyatuan yang dia lakukan saat melawan Rosemi.
Sementara itu, Astel dan Regis harus mendapat penanganan serius karena luka yang mereka dapat. Astel harus menjalani operasi pada luka di lengannya yang diakibatkan oleh monster tingkat pertama, lalu Regis harus mendapat banyak jahitan dari luka tebasan di tubuhnya. Selain dari mereka, semuanya hanya harus menjalani masa pemulihan yang singkat.
Karena merasa bosan di kamarnya, Moona memutuskan untuk ke luar sejenak menikmati suasana halaman belakang di sana. Saat berjalan di lorong rumah sakit, Moona sempat melihat Laplus yang masih tertidur dan sedang mendapatkan penanganan supaya kondisi tubuhnya tidak kenapa-kenapa saat tidur panjangnya itu. Moona berhenti sejenak dan memperhatikannya dari balik jendela.
“Aku tidak tau kau merasakan kepahitan seperti itu, aku harap kita bisa berbicara berdua saja, Laplus,” ujar Moona.
Saat Moona sedang memperhatikannya, tiba-tiba saja Moona melihat sosok Mishel berdiri di sebelah Laplus sambil tersenyum mengerikan padanya. Beberapa saat kemudian sosok Mishel itu menghilang dari sana.
“Bayangan itu terus menghantuiku, apa-apaan semua ini,” Moona memegangi kepalanya.
Supaya tidak mendapatkan penglihatan yang aneh-aneh, Moona bergegas pergi ke halaman belakang untuk menyegarkan pikirannya. Begitu sampai di sana, Moona menghirup udara segar di pagi hari setelah sekian lama tidak menghirupnya. Moona berjalan-jalan di sekitar sana lalu berteduh di bawah pohon besar yang ada di sana.
Terlihat Iofi memperhatikan Moona melalui jendela kamarnya.
“Aku ingin sekali menanyakan ini sejak lama, sebenarnya bagaimana masa lalu dari Moona?” tanya Iofi.
“Dia itu, sudah kehilangan keluarganya sebanyak dua kali, pertama saat Kerajaannya hancur lalu kedua saat dia diadopsi oleh satu keluarga. Moona juga kehilangan sahabat dekatnya dan itu membuat Moona bertekad untuk melindungi banyak orang,” jawab Risu.
“Aku tidak pernah tau tentang Kerajaan Bulan, bahkan aku mengira kalau itu tidak pernah ada,” ujar Iofi.
Reine berfikir kalau itu wajar karena Kerajaan itu sudah hancur dan bisa saja hanya beberapa orang penting yang mengetahuinya. Kabar tentang sebuah Kerajaan tidak mungkin tersebar luas begitu saja, tidak heran jika Kerajaan Zestro, Kerajaan Militer, dan Dewan Dunia mengetahuinya karena mereka merupakan pondasi penting untuk menjaga keseimbangan di dunia.
“Kira-kira apa yang terjadi kalau salah satu dari itu ada yang hancur?” tanya Risu.
“Kekacauan akan terjadi karena hal itu,” jawab Reine.
•°•°•
Botan yang sedang berdiam diri di salah satu puncak menara tiba-tiba saja merasakan sebuah firasat buruk ketika hembusan angin melewatinya. Hal itu membuatnya langsung berdiri dan melihat ke arah barat yang di mana menjadi lokasi dari Kerajaan pusat Militer.
KAMU SEDANG MEMBACA
Countdown
Historical FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis keturunan terakhir bangsa Bulan harus mencegah kehancuran dunia yang di mana dia harus berpacu dengan hitungan mundur jam raksasa yang menjadi batas baginya menghentikan kehancuran tersebut. Moona Hoshinova tela...