"Gadis Tupai"
Setelah perjuangan yang tidak mudah, Moona pada akhirnya berhasil menjadi anggota Zestro. Dia mengatakan tujuannya dihadapan para petinggi Zestro dan kini Moona yang sedang berjalan-jalan dikota mendengar teriakan dari seseorang. Saat memastikannya ternyata keributan disana disebabkan oleh gadis tupai yang baru saja mencuri makanan.
Gadis berambut coklat dan memakai kalung dengan ornamen berbentuk kacang. Gadis itu berusaha kabur dan Moona yang melihat kejadian itu tidak akan membiarkannya pergi.
"Hei jangan lari!"
Gadis tupai itu memanjak bangunan dan meledek Moona yang berusaha menangkapnya. Gadis itu pergi melarikan diri dan Moona mengejarnya dengan berlari sekuat tenaga. Dia dengan lincah melompat kesana kemari dan mengambil rute sempit supaya Moona kesulitan mengejarnya.
Tidak kehilangan akal, Moona menggunakannya yang bisa merasakan perasaan seseorang dan saat ini Moona berhasil mengetahui perasaan dari tupai itu. Sementara itu dipusat kota dunia sedang terjadi kekacauan setelah beberapa monster bangkit dan menyerang para ilmuwan.
Beruntung Botan dan wakilnya yang bernama Levi Elipha dan Watarai Hibara berhasil mengalahkan semua monster itu.
"Ehhh monster ini cukup merepotkan juga," keluh Watarai.
"Karena kau jadi beban makanya merepotkan," ejek Elipha.
Watarai merasa tersinggung dan berniat bertarung dengan Elipha namun dileraikan oleh Botan.
"Sudahlah, kita harus membantu mereka yang terluka, ayo."
Saat ingin pergi ketempat para ilmuwan tiba-tiba terdengar suara baku tembak tidak jauh dari mereka. Para anggota militer disana diserang oleh sesuatu dan salah satu dari mereka terlempar hingga ke hadapan Botan.
"Hei, apa yang terjadi?" tanya Watarai.
Datang seorang pria yang menyeret salah satu anggota lalu melepaskannya. Pria itu menunjukkan lingkaran dari pola-pola berkilauan namun dengan warna yang hitam pada kepalan tangannya. Saat melihatnya Elipha langsung mengenali pria itu
"Nona Botan, dia salah satu penjahat dengan pengguna Sihir, Doppio Dropscythe."
"Hei hei hei, senang bertemu dengan kalian, aku datang ketempat ini untuk memberikan salam kepada kalian, aku harap salam ku dapat diterima dengan baik."
Setelah mengatakan itu Doppio melesat kearah Botan dan melayangkan pukulan kepadanya. Botan menahan pukulan itu dengan tangannya lalu Watarai mengayunkan pedang kepada Doppio. Mengetahui serangan itu Doppio menghindari namun Elipha yang tiba-tiba berada dibelakangnya membuat ledakan dari kekuatan sihirnya yang menghempaskan Doppio.
Saat terhempas ke langit, Doppio memunculkan beberapa simbol besar disekelilingnya dan dari simbol itu mengeluarkan tembakan cahaya kearah mereka. Elipha membuat perisai dengan kekuatannya lalu Doppio menyadari kalau Botan menghilang dari pandangannya. Tiba-tiba Botan sudah berada diatasnya dan memberikan pukulan telak yang membuatnya terbanting ketanah.
Watarai melompat kearahnya untuk melayangkan pukulan yang dimana tangannya sudah dibaluti energi yang cukup besar. Doppio juga melakukan hal yang sama lalu pukulan mereka beradu hingga membuat ledakan yang cukup besar. Ledakan itu membuat kepulan asap yang cukup tebal lalu terlihat Doppio melompat keluar dan mendarat pada salah satu tiang disana.
Saat berada disana Doppio dikejutkan oleh Botan yang menembakinya meski terhalang oleh asap. Mengetahui Botan bukanlah lawan yang bisa ia hadapi saat ini, Doppio memutuskan untuk mundur terlebih dahulu.
"Aku rasa cukup sampai disini saja, aku berterima kasih kalian bisa menghiburku sebentar."
Watarai berteriak menghentikan Doppio yang melarikan diri dan mengatakan kalau dia adalah seorang pengecut. Botan menghentikan Watarai kalau percuma saja mengejarnya dan Elipha juga mengatakan hal yang sama kalau saat ini mereka mungkin saja ingin menjebak saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Countdown
Historical FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis keturunan terakhir bangsa Bulan harus mencegah kehancuran dunia yang di mana dia harus berpacu dengan hitungan mundur jam raksasa yang menjadi batas baginya menghentikan kehancuran tersebut. Moona Hoshinova tela...