⏱️ COUNTDOWN 26 ⏱️

92 12 0
                                    

"Sosok komandan dan wakil"

Setelah dimarahi oleh ayahnya, Fubuki memutuskan keluar rumah supaya tidak dimarahi lagi. Ditengah perjalanan Fubuki mengingat kejadian sebelumnya yang dimana dia memecahkan guci besar, memainkan alat musik yang mengganggu, lalu hewan peliharaannya membuat ruangan menjadi berantakan. Fubuki mengatakan kalau dia tidak salah apapun dan tidak suka kalau harus dimarahi.

Kesialan demi kesialan terus terjadi pada Fubuki, dia dikejar seekor anjing lalu tercebur ke sungai yang tidak terlalu dalam. Perjalanannya pun membawanya kesebuah kuil bangsa Rubah dan disana dia bertemu dengan gadis kecil seumuran dengannya sedang memberi makan seekor anak kucing.

Karena Fubuki yang berbicara sedikit keras, anak kucing itu ketakutan lalu pergi menjauh. Fubuki dan gadis tersebut terlibat pertikaian yang berakhir dengan Fubuki yang luluh setelah melihat wajah imut anak kucing itu. Mereka berdua berteman dan gadis itu memperkenalkan dirinya yang bernama Ookami Mio.

Semenjak saat itu mereka berteman baik hingga 3 tahun kemudian mereka melakukan hal gila. Mereka pergi keluar negeri Kyouku saat Mio sudah menguasai kemampuan sihirnya dan ayah Fubuki yang mengetahui itu langsung menyusul mereka berdua. Di dunia luar mereka melihat aksi dari anggota organisasi bernama Zestro, melihat cara mereka bertarung dan senjata yang mereka miliki membuat Fubuki terkesan.

"Mio-sha, ayo kita menjadi seperti mereka."

"Kau banyak maunya hah!!"

Teman dari salah satu anggota yang mengajak mereka bergabung ditegur karena jangan asal mengajak orang untuk masuk hanya karena melihat kemampuannya. Setelah memastikan semuanya aman, mereka pun pergi dan sebelum itu salah satu dari mereka memberikan pin kepada Fubuki.

"Mio-sha, ini apa? aku baru pertama kali melihatnya."

"Bentuknya bulat, mungkin saja itu koin, ngomong-ngomong sekarang kita harus pikirkan bagaimana cara kita pulang Fubuki!! kita tidak tau arahnya pulang kemana!!!"

"Sudah sudah jangan terlalu dipikirkan Mio-sha."

Mendengar itu Mio memukul kepala Fubuki hingga membuat benjolan yang besar. Kini mereka benar-benar tidak tau caranya untuk pulang karena mereka berada disini tanpa mengetahui apapun. Mio benar-benar merasa bodoh karena sudah tergoda dan mengikuti tindakan sesat dari Fubuki.

Mereka berdua melanjutkan perjalanan menyusuri kota hingga sampai disebuah daerah yang berbeda dengan kota sebelumnya. Tempat itu terlihat seperti pedesaan dan mereka memutuskan untuk beristirahat disana karena sudah merasa lelah setelah perjalanan jauh.

Mereka berdua memakan makanan yang mereka bawa lalu terlihat seorang gadis dengan pakaian lusuh melihat mereka yang sedang makan. Gadis itu terlihat seumuran dan Mio berpikir kalau dia sedang kelaparan lalu Mio pergi menghampirinya sementara Fubuki masih fokus dengan makanannya sendiri.

"Hei kau pasti sedang lapar, kau mau ini."

Gadis itu malu-malu untuk menjawab lalu Mio langsung memberikan makanan kepadanya karena tau dia sedang merasa malu. Gadis itu langsung memakannya dan membuat Mio merasa kasihan karena dia terlihat begitu kelaparan hingga makan dengan sangat lahap.

"Mio-sha kau sedang apa disana?"

Fubuki menghampirinya dan sebelum mulutnya berbicara yang tidak-tidak, Mio menggunakan sebuah roti untuk menyumbat mulut Fubuki. Karena gadis itu sepertinya masih kelaparan, Mio memberikan makanannya lagi kepada gadis tersebut dan dia memakan itu sambil menangis karena bisa mengurangi rasa laparnya.

"Kau makan Dengan sangat lahap ya."

"Dia siapa Mio-sha?"

"Oh iya namamu siapa kalau boleh tau?"

CountdownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang