“Rencana ke depannya”
Pertemuan besar yang diadakan di Kerajaan Zestro melibatkan para anggota dewan Dunia untuk membahas tentang hitungan mundur. Sebelum masuk ke dalam pembahasan utama, Noir mempersilahkan Fubuki untuk memberikan informasi yang dia dapatkan dari ruangan bawah tanah di negeri Kyouku. Fubuki mengatakan semua yang dia dapat termasuk petunjuk tentang artefak berikutnya yang berada di hutan kegelapan.
Mendengar artefak berikutnya berada di hutan kegelapan membuat mereka semua terkejut karena itu merupakan salah satu dari tempat terlarang.
“Apa kami bisa menjamin jawaban darimu, Shirakami?” tanya Eileennoir.
“Jadi kau mengerti tulisan aksara kuno yang bahkan kita semua tidak memahaminya?” tanya Toa.
“Aku bisa menjaminnya dan bukan aku yang membacanya tapi wakil komandan Amane, Moona Hoshinova.”
Mendengar namanya disebut membuat kegugupan Moona kembali muncul dan mengetahui wakilnya sedang gugup, Amane meraih tangan Moona yang berdiri di belakangnya. Semua orang kini tertuju pada Moona namun rasa gugupnya berkurang saat Amane menggenggam tangannya.
“Kalau tidak salah, kau...”
“Putri Kerajaan Bulan,” Eileennoir melanjutkan perkataan Toa.
Supaya mereka semua tidak bertanya yang tidak-tidak kepada Moona, Noir mengalihkan pembicaraan ini dengan mulai membahas persoalan inti yang sedang terjadi. Noir mengatakan kalau hanya itu informasi penting tentang hitungan mundur yang berhasil didapatkan oleh Zestro. Kini Noir lanjut membahas tentang jam raksasa yang berada di hitungan 55.
Noir mengatakan kalau jam tersebut bukan memberikan kehancuran saat hitungan mundur selesai namun setiap kelipatan 5 maka jam tersebut menimbulkan kehancuran dan memunculkan monster naga di beberapa wilayah di seluruh dunia. Beberapa komandan memberitahu kalau mereka berhadapan langsung dengan monster naga itu diantaranya, Botan, Noel, Fubuki, Sonny, Takane, Ike, dan Iroha.
Kaisar Renz juga memberitahu kalau beberapa anggota dari kerajaan militer juga berhadapan dengan monster tersebut. Mereka membahas langkah yang akan mereka semua ambil mengantisipasi jika jam tersebut bangkit kembali pada hitungan ke 50. Moona yang mendengar semua itu merasa kalau hal yang sama tidak mungkin terjadi lagi, ukiran aksara yang dia baca menyebutkan kalau kehancuran demi kehancuran dan itu jelas memberitahu kalau ada banyak bentuk kehancuran yang akan diberikan oleh jam tersebut.
Botan mengangkat tangannya untuk izin berbicara dan dipersilahkan oleh Noir. Botan menjelaskan kalau jam tersebut bukanlah benda mati seperti yang lainnya namun jam tersebut hidup layaknya makhluk hidup di dunia. Hal yang Botan jelaskan ialah pada hitungan setiap setengah angka maka jam itu akan bernafas yang membuat monster di bawah tanah memiliki kemungkinan untuk bangkit lalu pada hitungan kelipatan 5 maka jam itu akan mencoba bangun.
“Itu sedikit masuk akal, kehadirannya di dunia ini juga membawa dampak yang besar seperti beberapa orang yang memiliki kemampuan berkaitan dengan waktu tidak bisa lagi menggunakannya,” ujar Mina.
“Jam itu mencegah siapapun untuk mempengaruhi waktu, melihat masa lalu atau masa depan bisa memberikan kita peluang menghentikannya meningkat.”
Kaisar Renz mengatakan kalau satu-satunya yang bisa mereka lakukan kali ini hanya mengumpulkan artefak kuno untuk menghentikan jam terkutuk itu.
“Kalau begitu kami mengajukan untuk menjaga artefak itu di kerajaan kami supaya mendapatkan perlindungan yang kuat.”
Perkataan Kaisar Renz barusan jelas membuat ketegangan dan membuat para komandan Zestro tidak menyukai usulan darinya. Mereka ingin sekali menentang namun itu bisa saja menimbulkan pertikaian terlebih ada dewan dunia yang ikut dalam pertemuan tersebut. Noir tidak mengeluarkan perkataan apapun dan hanya melirik ke arah Fubuki karena dia adalah orang yang menemukan artefak tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Countdown
Historical FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis keturunan terakhir bangsa Bulan harus mencegah kehancuran dunia yang di mana dia harus berpacu dengan hitungan mundur jam raksasa yang menjadi batas baginya menghentikan kehancuran tersebut. Moona Hoshinova tela...