⏱️ COUNTDOWN 42 ⏱️

74 13 0
                                    

Pertarungan yang sebenarnya

Meski sama-sama terluka namun mereka berdua masih sanggup menggunakan serangan yang cukup kuat. Mereka mengayunkan pedang secara bersamaan lalu kedua pedang yang saling beradu itu menciptakan bentrokan kekuatan yang sangat kuat hingga membelah awan di atas mereka yang membuat cahaya bulan menyinari negeri Kyouku.

Setelah bentrokan kekuatan itu, mereka berdua mundur secara perlahan lalu tiba-tiba saja Moona muncul dan langsung menyerang Ayame dengan kecepatan yang sulit diikuti olehnya. Berkali-kali Ayame terkena serangannya dan di sini posisi Moona sudah benar-benar lepas kendali karena saat Fubuki ingin membantu, Moona malah menendangnya.

“Kau tau dengan siapa kau berhadapan saat ini?” tanya Moona yang berjalan mendekatinya.

Meski sudah dihajar habis-habisan oleh Moona, Ayame terlihat belum goyah sekalipun setelah semua luka yang dia dapat terutama tebasan di punggungnya. Moona berjalan mendekatinya dan saat dia ingin menyerang Ayame, tiba-tiba saja Moona terjatuh yang ternyata Moona baru tersadar kembali.

“Tubuhku,” rintih Moona yang merasakan sakit setelah mendapatkan kesadarannya.

Fubuki menghampirinya yang sedang terkapar di tanah. Ayame yang melihatnya memanfaatkan momen tersebut untuk membalasnya namun Watarai muncul di dekatnya dan langsung memberikan satu tendangan disusul dengan pukulan dari Elipha.

Ayame terhempas beberapa meter ke belakang lalu dari arah depan terlihat cahaya tebasan Fubuki sedang mengarah padanya. Dengan cepat Ayame membekas cahaya tebasan itu yang malah membuat pepohonan di belakangnya terbelah. Sambil menahan rasa sakit di tubuhnya, Moona berusaha berdiri kembali dengan dibantu oleh Fubuki.

“Apa yang terjadi padamu, Moona?” tanya Watarai.

Moona bingung dengan pertanyaan itu karena dia tidak ingat apa-apa tentang sikapnya sebelumnya. Fubuki menyuruh mereka untuk fokus pada pertarungan terlebih dahulu dan membahas ini setelah pertarungan selesai. Terlihat Ayame sudah berlari ke arah mereka lalu Watarai dan Elipha bergerak terlebih dahulu.

Saat mereka ingin mendaratkan pukulan padanya, Ayame melompati mereka berdua untuk menghindar namun di tempat mendaratnya sudah ada Fubuki yang bersiap menyerangnya. Ayame pun melakukan putaran untuk mengatasi Fubuki yang ada di bawah lalu dari belakang, Watarai mengarahkan serangan padanya yang bisa dia hindari dengan bergerak ke arah kanan.

Watarai terkena tendangan Ayame yang membuatnya terhempas beberapa meter lalu dari belakangnya terlihat Elipha yang melompat dan saat mendarat dia langsung mengarahkan beberapa pukulan dan tendangan namun karena luka tusukannya, Elipha kehilangan keseimbangan. Ayame yang melihat itu langsung mengayunkan katana ke arahnya. Sesaat sebelum dua katana itu menggores Elipha, Fubuki muncul menahannya lalu mendorong Ayame dengan sekuat tenaga.

Setelah itu mereka mulai beradu pedang, Fubuki berlari sambil berseluncur di tanah dan mengayunkan pedangnya dari bawah. Ayame melompat untuk menangkis ayunan pedangnya lalu terlihat Moona dan Watarai yang melompat dari kedua arah sambil bersiap dengan senjata mereka. Tidak sampai di situ, Fubuki juga sudah bersiap dari bawah untuk menyerangnya dan Ayame melepaskan serangan yang memberinya sedikit dorongan ke belakang lalu melakukan putaran yang berhasil menangkis semua senjata mereka.

Begitu dia mendarat, muncul serangan dari arah barat yang masih bisa ditangkis olehnya. Fubuki melesat dari arah depan bersama Moona yang di mana mereka berdua menyerang Ayame secara bersamaan. Mereka bertiga terus beradu pedang lalu pada satu kesempatan, Fubuki berseluncur ke kanan sementara Moona melompat ke kiri yang di mana saat mereka berada di depan Ayame secara bersamaan mereka mengayunkan pedang yang bisa ditahan olehnya namun Ayame harus terdorong ke belakang.

CountdownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang