⏱️ COUNTDOWN 79 ⏱️

68 9 0
                                    

Interogasi

Botan bersama kedua wakilnya terlibat aksi kejar-kejaran dengan tiga ambulan yang sedang membawa target incaran mereka. Supaya tidak diketahui, mereka kompak memakai jaket berwarna hitam dan berusaha menutupi indentitas mereka supaya anggota militer yang berada di dalam ambulan tidak mengira kalau mereka ada Botan dan kedua wakilnya.

Masing-masing ambulan mengambil rute berbeda dan Botan menyuruh kedua wakilnya juga ikut berpencar. Mereka bertiga memacu motor mereka dan terjadi pengejaran menegangkan tanpa menggunakan kekuatan mereka sama sekali. Hal itu dilakukan supaya identitas mereka tidak ketahuan. Jika dalam pengejaran mereka menggunakannya, maka hal itu langsung diketahui terlebih saat Botan menggunakan senjatanya.

Setelah pengejaran menegangkan yang terjadi, mereka pada akhirnya bisa menghentikan ketiga ambulan itu dan kini menghapus jejak supaya tidak ketahuan oleh anggota militer yang lainnya. Kini hanya tersisa tugas Hyona yang harus membuat anggota militer di sana tidak curiga dengan menyuruh ketiga asistennya bergerak bersama jika ke luar dari ruangan.

Sesekali Hyona melihat beberapa anggota militer mencoba mengawasi namun hal itu mudah sekali terlihat dari pantulan yang ada di dalam ruangannya.

“Sekalipun mereka mengetahui terjadi pengejaran, mereka tidak akan mengira kalau itu Botan dan kedua wakilnya, tugasku sekarang hanya mengecoh mereka supaya tidak terlalu curiga dengan ketiga asistenku sekarang,” batin Hyona.

“Nona Hyona, apa yang akan kita lakukan?” tanya asistennya yang menyamar menjadi Botan.

“Kita tunggu sampai Botan selesai menginterogasi ketiga orang suruhan militer itu, jika memang ada kumandang perang dengan Kerajaan Militer maka tugas kita sebagai bagian Zestro adalah mempertahankan tempat penelitian ini,” jawab Hyona.

Meski begitu, ada satu hal yang sepertinya mengganjal di pikiran Hyona. Dia juga mencurigai kalau bukan hanya mata-mata di pasukan militer, dia yakin kalau diantara peneliti lainnya juga terdapat mata-mata yang mengawasi.

“Pasukan militer hanya menang pada otoritas Kerajaan saja, jika diukur tingkat kekuatan anggota maka Zestro lebih unggul dalam hal itu,” jelas Hyona.

“Apa akan terjadi kekacauan jika kedua Kerajaan berperang? bagaimana para warga yang ada di dekat Kerajaan Zestro?” khawatir asistennya yang menyamar menjadi Elipha.

“Kalian tenang saja, tuan Noir bukanlah orang sembarang, dia tidak akan membiarkan para warga merasakan dampaknya,” jawab Hyona.

Jawaban dari Hyona barusan setidaknya membuat mereka sedikit tenang. Memang benar jika terjadi peperangan antaran dua Kerajaan besar maka kekacauan bisa saja terjadi dan bisa memakan korban banyak. Hal itu menguntungkan posisi Kerajaan Militer yang berada jauh dari peradaban sedangkan Kerajaan Zestro berada dekat dengan permukiman warga.

“Semoga saja kita bisa mencegah peperangan itu sebelum terjadi,” ujar Hyona.

•°•°•

Pertarungan Zeta dengan seorang gadis detektif masih terjadi. Zeta terus mencoba bertahan dan berusaha supaya identitasnya tidak diketahui olehnya. Gadis detektif itu terus mendesak Zeta untuk ke luar dari tempat persembunyiannya.

“Kau jadi lebih suka bermain petak umpat, ya? baiklah, kalau itu keinginanmu,” ujar gadis detektif itu.

“Tsk, sebenarnya siapa dia itu? kenapa dia bisa mengetahui identitas ku juga?” Zeta yang bingung.

Saat Zeta mengintip, dia tidak melihatnya sama sekali namun hal itu tetap membuatnya terus waspada karena kemampuannya tidak bisa diremehkan begitu saja. Begitu Zeta menoleh, dia ditodong menggunakan pistol dan kini gadis itu sudah berdiri di hadapannya.

CountdownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang