⏱️ COUNTDOWN 111 ⏱️

51 6 0
                                    

Kita harus menyusun rencana

Hubungan antara Shien dengan Miwa semakin memburuk dengan ketegangan yang terjadi, anggota divisi Axel yang lainnya merasa bingung harus berbuat apa. Botan yang sadar telah terjadi pertikaian pada mereka, mengajak Ryushen untuk berbicara berdua. Mereka pergi ke sebuah ruangan dan memastikan kalau di dalam sana hanya ada mereka berdua.

“Apa yang sudah terjadi?” tanya Botan.

“Hmm, tujuan Shien ingin tetap di sini untuk mengalahkan Sanders yang belum pergi dari kota ini. Miwa mengatakan kalau Shien hanya mementingkan harga dirinya, dari sana mereka mulai berbeda pendapat dan terjadi seperti ini,” jawab Ryushen.

Botan menghela nafasnya ketika mendengar permasalahan yang sepele itu.

“Kenapa hanya karena itu mereka bersitegang?” tanya Botan.

“Shien adalah orang yang sedikit memikirkan harga dirinya. Itu bisa dibilang wajar, karena sebelum berada di Zestro dia itu ... seorang Mafia,” jawab Ryushen.

Botan sedikit terkejut mendengar Shien yang dulunya seorang Mafia. Dia tidak mengetahui dan tidak mengerti bagaimana bisa seorang Mafia kini menjadi wakil Komandan Zestro.

“Tuan Axel adalah orang yang membuat Shien tersadar hingga akhirnya dia bergabung dengan Zestro. Meski begitu, sifatnya yang mementingkan harga diri masih saja ada,” jelas Ryushen.

“Bagaimana dengan anggota yang lainnya?” tanya Botan.

Ryushen menaikkan pundaknya untuk menjawab pertanyaan itu.

“Selain mementingkan harga dirinya, Shien pasti memiliki alasan yang lain untuk mengalahkan Sanders. Jika kalian memerlukan bantuan jangan segan memintanya pada kami,” ujar Botan.

“Terima kasih, nona Botan.”

•°•°•

Setelah semalaman Reine menyiapkan segala keperluan dari asramanya, kini Reine mulai merapikannya di rumah Moona. Sementara itu, Anya sedang makan makanan yang Reine siapkan tadi pagi. Selagi Anya makan, Ollie kembali melihat foto Moona bersama Mishel. Saat sedang melihatnya, Ollie merasakan sakit kepala yang membuatnya seperti mendapatkan ingatan tentang sesuatu.

“Ollie, kau kenapa?” tanya Reine.

”Tidak, aku tidak apa-apa,” jawab Ollie berbohong.

Anya yang sudah bersama mereka selama tiga hari di rumah Moona merasa kalau mereka memang tidak memiliki niat jahat padanya. Kini, Anya sedang menjalin kedatangan dengan mereka berdua.

“Anya, kau tidak mau mengganti baju?” tanya Reine.

Anya menggelengkan kepalanya, “Aku tidak ingin melepaskan pakaian ini, kalian tenang saja kok, aku memiliki kemampuan yang membuat tubuh dan pakaianku bersih.”

“Bukan itu yang aku maksud, pakaianmu itu terlalu kuno. Apa kau berasal dari peradaban kuno?” ujar Reine.

Mendengar ucapan Reine barusan, Anya merasa sedikit bingung. Terlebih, dia bingung saat Reine menyebutkan kalau pakaiannya terlalu kuno. Ollie yang terus merasakan sakit kepala itu langsung meletakkan foto tersebut dan seketika sakitnya mereda.

“Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku? Olivia, kau ini sebenarnya siapa?” batin Ollie.

•°•°•

Perjalanan bajak laut Houshou kini sudah dimulai sejak tengah malam. Mereka sedang pergi menuju tenggara yang di mana itu adalah arah dari tujuan mereka. Saat sedang mencari lokasi pulau yang dimaksud melalui peta, Arame merasa heran karena tidak ada satupun pulau di arah yang sedang mereka tuju.

CountdownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang