⏱️ COUNTDOWN 86 ⏱️

62 9 0
                                    

Mengamuklah! Zestro!

Saat Albio baru saja kembali dari menjalankan misi ringan, dia merasakan sesuatu aneh begitu menginjakkan kakinya di wilayah depan Kerajaan. Albio mencoba untuk tenang dan berpikir kalau itu hanya perasaannya saja, namun dia melihat Alban Knox yang berubah menjadi Kaisar lalu masuk ke dalam Kerajaan.

“Kaisar?” Albio yang bingung.

Baru saja Albio ingin mengejarnya, Harusaki muncul dan langsung menghantamkan pukulan tangan raksasa dari air hingga membuat Albio terbentur dengan tembok.

“Harusaki! apa-apaan ini?!!” tanya Albio.

“Aku tidak akan membiarkanmu merusak rencana yang sudah matang ini, kau harus aku bawa menuju tuan Hex,” jawab Harusaki.

Albio yang merasa kalau sedang terjadi pemberontak langsung bersiap menghadapi Harusaki. Dia berlari mendekat lalu Harusaki mulai menggunakan kemampuan mengendalikan air nya ke arah Albio. Dengan menggunakan pedangnya, Albio menahan setiap serangan Harusaki dan beberapa kali membelah serangannya tersebut. Begitu Albio sudah berada di hadapannya, Harusaki malah tersenyum lalu dari udara sebuah air dengan bentuk kubus raksasa langsung menimpa Albio.

Suara dentumannya begitu keras namun semua orang di Kerajaan tidak ada yang mendengarnya bahkan tidak ada yang merasakannya. Kubus raksasa itu terbelah menjadi dua lalu Albio bangkit dengan kepala yang berdarah. Albio merasa heran dengan burung-burung merpati yang terus berterbangan di sekitar tempat mereka bertarung.

Karena Albio lengah, Harusaki berhasil menghantamkan satu pukulan yang membuat Albio terdorong beberapa meter ke belakang. Dapat terlihat kalau Albio seperti sedang berusaha membiasakan dirinya dengan serangan Harusaki.

“Kenapa kau tidak menyerah saja, Albio? jika kau menyerah maka Adikmu akan baik-baik saja,” ujar Harusaki.

Mendengar ucapannya barusan, Albio tiba-tiba saja berada di hadapannya lalu mendaratkan satu pukulan di wajah Harusaki yang membuatnya terbentur ke tanah. Albio begitu marah dengan ucapan Harusaki yang ingin melibatkan Adiknya yakni Elipha.

“Sekali kau menyentuhnya! aku akan membunuhmu!” ancam Albio.

Albio menoleh ke depan yang di mana sebuah serangan misterius mengenai kepalanya yang membuatnya terhempas ke belakang. Tidak ingin melewatkan momen tersebut, Harusaki langsung melancarkan serangan terus menerus pada Albio dan serangan terakhir darinya membuat zirah besi Albio hancur sebagian. Setelah terkena semua itu, Albio terkapar di tanah dengan darah yang mengalir dari dalam zirah besinya.

Sebelum kesadarannya menghilang, Albio heran karena kemampuan Harusaki sangat jauh berbeda dari sebelumnya yang di mana kini kemampuannya benar-benar kuat.

“Seharusnya kau tidak melawan, Albio!” tegur Harusaki.

Suara sesuatu yang runtuh membuat perhatian Harusaki tertuju pada Kerajaan. Semua orang yang berada di Kerajaan begitu heran dengan suara reruntuhan yang cukup kuat itu hingga membuat getaran sesaat. Suara tersebut diakibatkan Noel yang menyerang Rin dengan palugada, namun beruntung Rin bisa menahannya dengan pedangnya.

Meski begitu, pijakan mereka runtuh karena hantaman dari Noel.

“Seharusnya kau tidak memilih jawaban itu, Rin,” Noel yang menyayangkan pilihan Rin.

Rin berdiri kembali, namun luka pada kakinya akibat reruntuhan itu membuat keseimbangannya goyah.

“Nona Noel, apa-apaan semua ini?!!” tanya Rin.

Noel tidak menjawab pertanyaannya, malahan dia mengangkat kembali senjatanya dan bersiap menyerang Rin kembali. Rin sedikit khawatir karena kakinya yang terluka sulit menandingi kecepatan Noel. Begitu Noel melesat dan ingin menyerang Rin, tiba-tiba saja sebuah panah air melesat di hadapannya yang membuat Noel harus berhenti.

CountdownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang