⏱️ COUNTDOWN 51 ⏱️

95 14 1
                                    

Team Up

Saat sedang menghabiskan waktu bersama, Moona mendapatkan sebuah penglihatan yang di mana dia melihat dirinya bersama Risu sedang berhadapan dengan sesosok dari kegelapan dengan rambut yang terikat seperti bola di kedua sisi kepalanya. Di sana mereka terlihat di suatu tempat yang begitu gelap dengan kabut tebal menyelimuti mereka semua.

Risu yang melihat Moona tiba-tiba terdiam langsung menepuk pundaknya dan membuat Moona tersadar kembali.

“Moona, apa kau sudah ingin tidur?” tanya Risu yang mengira kalau Moona sedang menahan kantuknya.

“Tidak kok tidak, aku belum mengantuk.”

“Jangan melamun kalau begitu.”

Moona mencoba melupakan apa yang baru saja dia lihat supaya teman-temannya tidak khawatir dengannya. Mereka pun menghabiskan waktu bersama hingga tertidur di ruang tengah asrama 15. Keesokan harinya mereka semua mulai menjalankan tugas mereka masing-masing dan sebelum itu seluruh anggota generasi Spark mendapatkan kostum baru mereka sebagai tanda sudah menjadi bagian resmi dari Zestro.

Saat Moona melihat kostum baru Risu, dia terpukau karena kostum tersebut sangat cocok dengannya. Risu terlihat seperti seorang penyihir dengan topi penyihir yang dia gunakan lalu kostum dengan warna yang dominan coklat tua dan dengan sarung tangan putihnya. Seketika Moona teringat waktu pertama kali melihat Risu dengan pakaian yang lusuh dan kotor namun kini dia terlihat sangat jauh berbeda.

Tidak hanya terpukau dengan kostum Risu, Moona juga terpukau melihat kostum Iofi dengan warna yang sama seperti kostum Risu yakni dominan berwarna coklat tua. Iofi juga memiliki topi kecil lalu jaket yang bagian belakangnya panjang sampai kakinya dan bagian bawah yang terbelah terlihat seperti jubah.

“Kalian pintar memilih kostum yang cocok dengan kalian, ya,” puji Moona.

“Aku cuma mengatakan kalau aku mau kostum yang sesuai dengan kekuatanku dan mereka membuatkan ini,” jelas Risu.

“Ya aku pikir kostum ini tidak terlalu buruk, setidaknya tidak seperti sebelumnya,” ujar Iofi.

Mereka berdua yang sudah mendapatkan kostum baru kini sudah siap untuk menerima misi dari divisi mereka masing-masing.

•°•°•

Di sebuah atap gedung yang terletak di ibu kota negeri Redalion sebuah negeri yang menjadi tempat dengan pengguna Sihir terbanyak di dunia terlihat tiga orang wanita yang sedang berdiri menatap semua orang di bawah sana. Seorang wanita berambut kuning dan merah muda terlihat berjalan ke sisi kanan gedung lalu mengarahkan jarinya pada salah satu petugas kepolisian yang sedang berjaga di tengah kerumunan orang di sana.

Wanita itu mengalirkan energi berupa listrik pada jarinya lalu menembakkannya yang tepat mengenai jantung polisi tersebut. Dalam sekejap polisi tersebut tewas dan membuat kepanikan semua orang di sana. Wanita yang membawa sebuah payung hitam langsung memperingatkannya untuk tidak membunuh orang secara acak seperti itu.

“Kau lupa tujuan kita pergi ke sini untuk apa, Kotoka?” tanya wanita itu yang bernama Kyoran.

“Ayolah, aku bosan menunggu dari orang itu,” keluh Kotoka.

“Ver juga belum memberi kita kabar tentang rencana selanjutnya,” ujar wanita yang bernama LanZa.

Kotoka yang sedang bosan itu terus menembaki orang-orang di bawah sana untuk mengisi kebosanannya. Meski Kyoran khawatir jika tindakan Kotoka terlalu menarik perhatian, dia membiarkannya saja karena Kotoka adalah orang yang sulit sekali untuk dihentikan jika sudah melakukannya.

CountdownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang