⏱️ COUNTDOWN 39 ⏱️

67 13 0
                                    

Harapan

Semua orang terdiam melihat sosok monster raksasa yang menyerupai naga. Kanae dan Miwa tidak menyangka kalau penyegelan yang mereka lakukan malah membuat Onizo berubah wujud menjadi monster naga raksasa. Dia muncul secara perlahan dari balik pegunungan yang menjadi pusat ledakan besar.

Dengan wujud yang sangat besar, Onizo menampakkan wujud penuhnya yang begitu mengerikan. Pada saat yang bersamaan, Ayame menunjukkan teknik terkuatnya yang dimana dua buah cahaya miliknya bersatu dan membentuk sosok dirinya yang bercahaya dengan ukuran yang cukup besar. Situasi tersebut semakin menyudutkan divisi Fubuki terlebih Fubuki saat ini sedang terluka karena tebasan silang dari Ayame.

“Aku harap kalian sudah siap untuk mati!!!”

Watarai menghempaskan serangan kearah Ayame yang menciptakan sebuah ledakan namun serangan itu dapat ditahan oleh sosok yang besar itu.

“Kami selalu siap untuk itu hah!!” ujar Watarai yang berdiri kembali setelah terbentur dengan pohon.

Tidak ingin kalah, Moona dan Elipha juga berdiri kembali biarpun tubuh mereka terasa sangat menyakitkan. Moona mencoba menyembuhkan dirinya dengan mengalirkan kekuatan ke seluruh tubuh namun hal itu malah semakin menambah rasa sakit karena memaksakan dirinya menggunakan kekuatan melebihi batas.

“Aku tidak boleh kalah di sini, aku ... harus mengakhiri ini!” ujar Moona di dalam hatinya.

Mereka bertiga pun mulai bergerak untuk bertarung dengan Ayame. Sosok dari dua cahaya miliknya juga bergerak menyerang kearah Moona dan Elipha namun mereka berdua masih bisa menghindarinya dengan cara melompat. Watarai melesat sambil mengayunkan pedangnya pada Ayame namun berhasil ditahan. Tidak sampai di situ, Watarai melepaskan serangan yang membuat Ayame terhempas beberapa meter.

Sosok bercahaya itu kembali mengayunkan pedangnya yang dimana Moona kembali melompat lalu mengumpulkan energi pada tangan kanannya dan melepaskan bola energi yang tepat mengenai sosok itu. Setelah dia terdorong ke belakang, Elipha melompat dengan sangat tinggi untuk memberikan serangan yang sama seperti Moona.

Saat dia ingin melepaskannya, sosok itu menggunakan pedangnya yang membuat benturan kuat hingga Elipha terhempas ke belakang. Ayame melesat kearahnya untuk menebasnya namun Watarai menghalangi jalannya dan menahan katana Ayame menggunakan pedangnya. Karena kakinya tidak sempurna, Ayame menendangnya yang membuat Watarai langsung terjatuh.

Begitu Watarai terjatuh, Elipha melesat dan mendaratkan pukulan di wajah Ayame namun dia harus tertusuk katana di bagian kiri perutnya. Ayame menarik katana nya yang membuat Elipha berteriak kesakitan lalu jatuh bersimpuh dihadapannya. Melihat itu jelas membuat Moona dan Watarai berteriak, Watarai yang marah langsung melepaskan serangan yang sangat kuat hingga Ayame harus menahannya menggunakan kedua katana miliknya.

Ayame terhempas ke langit lalu Moona melesat kearahnya sambil bersiap dengan pedangnya. Saat Moona ingin mengayunkannya, sosok bercahaya itu muncul dan memberinya satu pukulan yang membuat Moona terhempas ke permukaan. Sosok bercahaya itu bergerak kearahnya yang saat ini sedang terkapar di tanah, ujung pedang cahaya miliknya akan mengenai Moona namun Elipha yang bangkit menahannya menggunakan kaki kanannya.

Dengan mulut yang mengeluarkan darah, Elipha mencoba mengalirkan kekuatan pada kakinya sehingga bisa menahan sosok bercahaya itu.

“Enyahlah kau!!”

Watarai melompat dan memberikan satu pukulan tepat di wajah sosok tersebut hingga terhempas ke belakang. Ayame muncul dari belakangnya yang kemudian melesat kearah mereka bertiga. Saat Ayame ingin menebas Watarai, kedua katana miliknya ditahan oleh Moona dan Fubuki dari dua sisi berbeda. Posisi mereka saat ini tidak memungkinkan mereka untuk diam saja merasakan rasa sakit namun situasi ini mengharuskan mereka mempertaruhkan segalanya.

CountdownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang