⏱️ COUNTDOWN 82 ⏱️

57 11 0
                                    

Apa tujuan sebenarnya?

Fuma, Izuru, dan Uyu yang sebelumnya dikalahkan oleh pasukan Akira, kini sedang berada di dalam penjara bawah tanah yang begitu mencekam. Bahkan penerangan di sana hanya menggunakan obor saja dan tidak memiliki lampu sama sekali. Perlahan Fuma mulai tersadar dan kedua anggotanya langsung membantunya untuk duduk bersandar.

Sambil menahan rasa sakit yang luar biasa, Fuma mencoba bertahan supaya bisa pergi dari sana. Baru saja Fuma bertanya tentang tempat mereka berada saat ini, seseorang yang berada di dalam satu sel dengan mereka yang sedang duduk di kegelapan mengucapkan sesuatu pada mereka.

“Akhirnya kau tersadar juga, anak muda,” ujar orang tersebut.

“Siapa kau, hah?!” tanya Fuma.

Begitu dia berbalik, betapa terkejutnya Fuma mengetahui kalau orang tersebut adalah Kaisar Renz yang merupakan pemimpin Kerajaan Militer. Dengan penuh emosi, Fuma berusaha ke arahnya lalu menarik tubuhnya dan saat ingin memberinya pukulan, Fuma seperti tidak bisa untuk melakukannya.

“Apa yang terjadi pada Kerajaanmu, hah?!! kenapa orang-orang brengsek itu bisa berada di sini?!” tanya Fuma yang kesal.

Izuru dan Uyu berusaha menghentikan Fuma karena orang yang sedang dia tarik itu adalah Kaisar Renz dan mereka merasa kalau akan sangat berbahaya untuk melakukannya. Meski begitu, Fuma tidak peduli dan membuat mereka berdua terjatuh ke belakang.

“Katakan padaku! KENAPA BISA ADA ORANG-ORANG ITU?!!” Fuma yang mulai dikendalikan amarahnya.

“Aku bernasib sama denganmu, mereka diam-diam membuatku tidak berdaya dan inilah yang terjadi sekarang, sebuah permasalahan berasal dari mantan penasihat ku, Hex Haywire,” jelas Kaisar.

Fuma melepas tarikan bajunya dan masih tidak mempercayai apa yang dikatakan oleh Kaisar Renz.

“Bukan tanpa alasan kalian bisa berada di sini, kalian seharusnya sudah terbunuh sama sepertiku,” ujar Kaisar.

“Hah?! apa maksudmu?!” tanya Fuma yang bingung.

“Salah satu dari mereka membawa kalian ke tempat ini dan bertindak seolah-olah kalian sudah dibunuh,” jawab Kaisar.

“Maksudmu ada seorang pengkhianat diantara mereka?!” tanya Fuma.

•°•°•

Botan dan kedua wakilnya sedang mempersiapkan diri mereka untuk memulai peperangan dengan Kerajaan Militer yang akan dilakukan pada esok hari. Elipha begitu cemas memikirkan Kakaknya yang berada di sana. Watarai yang berjalan melewatinya memberikan sebuah jaket di kepalanya yang biasa Elipha kenakan.

“Iklim di sana berbeda dengan pusat kota dunia, jadi kenakan jaketmu kembali,” ujar Watarai.

“Apa-apaan kau, hah?!” Elipha yang kesal dengan sikap Watarai.

“Aku tau kau mencemaskan Kakakmu, aku juga mencemaskan Seraph, Kanato, dan Akira, jangan menjadi orang yang suram sendirian, kau ingat itu,” ujar Watarai.

Botan kembali dari ruangan persenjataan setelah menyiapkan segala senjata yang akan dia gunakan. Sebelumnya, Botan juga menemui Kaela untuk memintanya memperkuat katana yang dia miliki. Kini, Botan sudah mempersiapkan semuanya dan hanya perlu menunggu katana miliknya selesai ditingkatkan oleh Kaela.

“Mereka semua tidak terlibat, jadi kalian tidak perlu memikirkannya,” Botan mencoba mencairkan suasana.

“Tapi nona Botan, jika kita berperang dengan Kerajaan Militer, maka secara tidak langsung kita juga bertarung dengan mereka,” ujar Watarai.

CountdownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang