“Menuju Akhir”
Miyabi yang baru saja bergegas mencari Moona dan Iofi tiba-tiba saja muncul sebuah lingkaran sihir yang membuatnya terbawa menuju bawah tanah. Begitu berada di sana, Miyabi yang terjatuh mencoba berdiri kembali dan membersihkan debu yang ada pada pakaiannya. Dia menggunakan cahaya sihir untuk membantu penerangan di sana dan mulai memeriksa area di sekitarnya.
“Apa yang terjadi barusan?” Miyabi yang bingung dengan kejadian tersebut.
Miyabi mengeksplorasi area bawah tanah yang seperti sebuah lorong dengan ukiran kuno pada dindingnya. Sepanjang lorong Miyabi menyalakan beberapa obor yang terpasang di dinding lorong tersebut. Saat dia sedang menjelajah di sana tiba-tiba saja muncul seekor monster tingkat dua yang langsung menyerangnya. Miyabi cukup kesulitan melawannya karena area yang tidak terlalu besar dan sulit untuk mengincar jantungnya.
“Untuk apa kau datang ke tempat ini?” tanya monster itu.
“Hah? ada kepentingan apa monster sepertimu bertanya seperti itu?” tanya balik Miyabi.
Saat dilihat dengan seksama, Miyabi mengetahui kalau monster itu tidak dapat melihat dan dapat terlihat dari matanya yang berwarna putih lalu saat berbicara dia tidak langsung menatap padanya. Meski begitu, dia dapat menyerang tepat sasaran sehingga membuat Miyabi beranggapan kalau monster itu hanya merasakan hawa keberadaannya.
“Akulah penjaga tempat ini dan tidak boleh ada siapapun yang masuk ke dalam sini kecuali wanita itu,” jelasnya sembari terus menyerang Miyabi.
“Wanita apa yang kau maksud, hah? apa kau suka wanita yang memiliki badan bagus?” tanya Miyabi.
Monster itu menghantamkan pukulannya yang membuat Miyabi terbentur dengan dinding cukup keras. Miyabi mencoba berdiri kembali dan monster itu tidak langsung menyerangnya namun menunggu Miyabi siap untuk bertarung kembali.
“Apa kau monster seperti kebanyakan monster lainnya?” tanya Miyabi yang penasaran.
“Aku hanya menjalani tugasku sebagai penjaga tempat ini dari orang-orang jahat seperti kalian,” jawabnya.
Miyabi tertawa kecil, “Orang jahat, ya? aku tidak sengaja berada di sini karena lingkaran sihir yang menarikku,” jelas Miyabi.
Monster itu sedikit tidak percaya dengan perkataan Miyabi karena di sana tidak ada yang memiliki kemampuan seperti itu sehingga mustahil Miyabi bisa berada di sana sekarang. Tiba-tiba saja terjadi getaran akibat pertarungan Nene dan Rosemi yang sedang berlangsung. Monster itu yang selalu merasakan getaran menjadi penasaran dengan apa yang terjadi di atas sana.
“Apa yang terjadi di atas sana?” tanya monster itu.
“Kami sedang dalam misi menghentikan hitungan mundur dan mencari artefak kuno kedua yang berada di hutan ini,” jawab Miyabi.
Mendengar tentang hitungan mundur raut wajahnya berubah.
“Hitungan mundur kau bilang? apa yang sudah diperingatkan benar terjadi, jika kalian mencari yang kedua maka berarti kalian sudah menemukan artefak pertama?” tanya Monster itu untuk memastikan sesuatu.
“Ya, kami sudah menemukannya di negeri Kyouku,” jawab Miyabi.
Nafasnya menjadi tidak beraturan mendengar jawaban barusan dari Miyabi tentang artefak pertama.
“Kalau kalian berhasil menemukannya, apa ada keturunan bangsa Bulan diantara kalian?” tanya Monster itu.
“Gadis keturunan terakhir bangsa Bulan, Moona Hoshinova,” jawab Miyabi.
Raut wajahnya terlihat sangat tidak menyangka dengan apa yang dia dengar barusan.
“Hoshinova kau bilang? dia kembali, yang Mulia sudah kembali,” ujar Monster itu yang membuat Miyabi bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Countdown
Historical FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis keturunan terakhir bangsa Bulan harus mencegah kehancuran dunia yang di mana dia harus berpacu dengan hitungan mundur jam raksasa yang menjadi batas baginya menghentikan kehancuran tersebut. Moona Hoshinova tela...