⏱️ COUNTDOWN 14 ⏱️

90 12 0
                                    

"Pertemuan yang dinantikan"

Ketika semua persiapan selesai dan mereka juga sudah menyusun rencana masing-masing tim kini mereka pun berangkat menuju sekolah tua yang akan menjadi tujuan utama dalam misi kali ini. Tanpa disadari, Risu diam-diam ikut dalam tim Olivia dan dia sudah membawa senjata yang ia ambil dari Kaela.

Sesampainya disana mereka langsung memulai misi dengan tim Araya dan Hina yang memancing sebagian besar para monster untuk menjauh dari sekolah. Setelah mendapat konfirmasi, kini giliran tim Olivia yang bergerak. Setelah menghancurkan penanda, mereka langsung menyerang masuk kedalam.

Pertarungan dimulai dan disini Moona bekerja sama dengan Risu dalam menghadapi semua monster. Setibanya dilantai dua Moona dan Risu berpisah untuk menghadapi yang tersisa disana. Moona berhasil mengalahkan satu monster dengan menerapkan teknik yang ia perhatikan dari Amane.

Ditengah rasa senang karena bisa menumbangkan monster tingkat 4 sendirian, Moona merasakan sesuatu yang membuat jantungnya berdetak kencang.

"Perasaan ini, tidak salah lagi, itu kau!"

Di atap sekolah terlihat Calli yang berjalan disana lalu Calli menghentakkan tongkat sabitnya yang dimana memunculkan sebuah penghalang hitam yang bergerak membentuk kubah besar mengelilingi sekolah tersebut.

"Apa-apaan ini, apa ini sebuah jebakan?' tanya Olivia.

Risu yang sedang memeriksa sekitar tidak menemukan apapun dan memutuskan untuk membantu Moona saja. Begitu dia berbalik, Risu melihat Moona yang baru saja menaiki anak tangga, melihat itu Risu memanggil namanya namun tidak didengarkan oleh Moona.

"Kenapa Moona pergi keatas?"

Risu bergegas menghampirinya namun seekor monster tiba-tiba saja muncul dan menghalangi jalannya. Karena daerah sekitar terlalu sempit, Risu memancing monster itu kedalam kelas dan disana Risu mengecoh dengan melompat dari meja ke meja yang lainnya. Risu juga melempari monster itu dengan benda-benda yang ia temukan disana.

Saat monster itu terjebak dengan meja-meja yang berantakan karenanya, Risu melompat lalu menusukkan senjata ke jantung monster itu.

"Aku bisa mengalahkannya sendiri, waw."

Belum selesai disana Risu dihadapkan dengan monster lainnya yang mencium hawa keberadaannya.

"Ini merepotkan."

Anggota tim yang berada pada gedung lainnya terus bertarung dengan para monster. Kedua orang itu bernama Alice dan Norya yang menggunakan tembakan dan pedang sebagai senjata mereka. Saat melihat keluar, Norya melihat Calli yang sedang berdiri diatap sekolah dengan sabit pencabut nyawa miliknya.

"Hei Olivia, aku melihat seseorang diatap, dia membawa sabit dan kemungkinan dia yang membuat kubah hitam ini.'

"Membawa sabit kau bilang?"

Kedua tim yang lainnya juga menghubungi Olivia untuk menanyakan apa yang sedang terjadi.

"Tim Olivia, apa yang terjadi disana, kenapa ada kubah hitam itu disana?" tanya Hina.

"Oi oi oi apa-apaan kubah hitam itu, kalian melakukan apa didalam, hah?" tanya Araya.

Araya berniat masuk kedalam dengan mencoba menghancurkan bagian kubah untuk masuk kedalam sana. Namun baru saja menyentuh kubah tersebut Araya terpental dengan beberapa anggota timnya. Hal yang sama juga terjadi pada tim Hina yang terpental saat mencoba menyentuh kubah tersebut.

Didalam sana Olivia yang ingin melaporkan kejadian mengalami komunikasi terputus dan hanya bisa terhubung dengan anggota yang ada didalam sana. Sementara itu Moona baru saja sampai diatap sekolah dan Calli yang mengetahui kehadirannya itu langsung tersenyum.

CountdownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang