⏱️ COUNTDOWN 59 ⏱️

69 12 0
                                    

Langkah apa selanjutnya?

Karena langkah Lui dan yang lainnya mulai terasa berat dan sudah 18 jam semenjak menjalankan misi, mereka pada akhirnya memilih beristirahat terlebih dahulu. Rio menggunakan kekuatannya dengan membuat api unggun dengan api biru miliknya. Miyabi membuat sebuah penghalang yang membuat siapapun di luar sana tidak bisa melihat keberadaan mereka yang ada di dalam penghalang tersebut.

Karena persediaan makanan mereka berada di dalam pesawat dan cukup berisiko membuat pesawat kembali pada ukuran normal, mereka pun hanya memakan ringan yang di bawa oleh Miyabi di dalam tasnya.

“Apa kau tidak merasa ada yang aneh dengan mereka, Lui?” tanya Axel.

“Seseorang membocorkan informasi mengenai kita bukan?”

“Berarti, ada seorang pengkhianat diantara kita?” tanya Regis.

“Aku rasa tidak ada, tapi yang aku takutkan orang yang membocorkan informasinya berada di kerajaan pusat.”

Setelah mengisi tenaga dengan memakan makanan ringan, mereka memutuskan untuk tidur sejenak. Mereka membagi tugas supaya ada yang menjaga dan akan bergantian setelahnya. Kini yang giliran menjaga pertama ialah Lui, Regis, Rio, dan Axel sementara yang lainnya akan tidur terlebih dahulu. Hal yang sama juga dilakukan oleh anggota yang lainnya, di bagian timur Ayunda berjaga sementara Reine tertidur. Lalu di area terdalam hutan, Moona, Iofi, dan Laplus tidur bersama dengan Laplus yang berada di tengah dipelukan mereka berdua.

“Tuan Axel, jika memang ada pengkhianat di kerajaan maka apa yang akan terjadi pada Zestro?” tanya Regis.

“Kau pasti memikirkan apa yang sudah terjadi di negeri Kyouku, tenang saja ... Zestro tidak selemah apa yang ada di pikiranmu, tuan Noir sangatlah kuat.”

“Zestro tidak akan hancur dengan pengkhianatan di dalamnya, karena Zestro masih memiliki anggota-anggota muda yang hebat,” ujar Lui.

•°•°•

Setelah rencana sebelumnya gagal, Selen, Rosemi, dan Petra kini membuat rencana baru untuk menghadapi Zestro di hutan tersebut dan mencapai tujuan mereka yakni mendapatkan artefak kuno yang sedang dicari oleh Zestro.

“Kita tidak mungkin menemukannya tanpa gadis bulan itu,” ujar Rosemi.

“Kalau begitu kita dapatkan dia terlebih dahulu, dia hanya gadis lemah jadi bisa kita tangkap dengan mudah.”

“Tunggu dulu Tatsu, apa kau lupa kalau dia itu juga bangsa bulan?”

“Aku tidak peduli itu, aku saja cukup menangkapnya.”

Selen berdiri dan menyiapkan semua persenjataan yang dia bawa ke sana. Terlihat Petra dan Rosemi ingin mencoba memperingati Selen namun saat ini dia berada di dalam sifat gilanya setiap kalah dalam pertarungan. Selen yang seperti itu mudah sekali membunuh orang-orang dan bahkan bisa dengan mudah menyakiti temannya sendiri.

“Ada yang ingin aku tanyakan padamu, apa kau bersaudara dengan komandan Zestro itu?” tanya Rosemi.

Selen yang sedang menyiapkan senjata sontak terdiam lalu mengarahkan senjata itu ke udara dan menembakkannya yang di mana seekor elang terjatuh setelah terkena tembakan dari Selen.

“Tatsu?”

“Wanita itu selalu mencoba lebih unggul dariku, makanya aku memilih menjadi pembunuh dan ini adalah waktu yang tepat untukku membunuhnya.”

Di saat yang bersamaan, Rio juga menanyakan hal yang sama kepada Lui tentang hubungannya dengan Selen Tatsuki si pembunuh gila.

“Kami berasal dari panti asuhan yang sama saat masih kecil, di sana banyak anak-anak dari berbagai bangsa burung yang terlantar dan dirawat seseorang dengan kecantikan luar biasa yang kami anggap sebagai Ibu kami semua.”

CountdownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang