“Saatnya menjalankan misi”
Perkataan Kobo yang mengatakan kalau dia ingin membuktikan kalau dia bukanlah anak yang harus disingkirkan, membuat Risu heran dengan perkataannya barusan. Kobo yang sedang mengobrol dengan Ibunya tiba-tiba saja dihampiri anjing peliharaannya dan Kobo langsung beranjak dari kursinya untuk mengelus anjingnya tersebut. Risu terus saja melirik ke arah Kobo dan nafsu makannya menghilang setelah Kobo mengatakan hal tersebut.
“Risu? kau kenapa?” tanya Kiara.
Risu yang sedang melirik Kobo langsung tersadar.
“Apa makanannya tidak enak?” lanjut tanya Kiara.
“Tidak kok, makanan ini sangat lezat,” jawab Risu.
Mereka berdua kompak melihat ke arah Kobo yang sedang bermain dengan anjing peliharaannya.
“Hei Risu, bagaimana Kobo selama di sana?” tanya Kiara.
“Eh?”
Kini Risu dibuat bingung oleh pertanyaan dari Kiara, karena dia selama ini sibuk dengan misi-misi besar, sehingga tidak terlalu tau bagaimana perkembangan Kobo selama dia tidak ada di Kerajaan.
“Bagaimana, ya? aku dan Kobo memang teman satu generasi di Zestro, tapi aku mulai dekat dengannya sepekan sebelum acara pelantikan. Kalau ditanya seperti itu, aku hanya bisa menjawab kalau Kobo itu cukup baik selama di sana,” jawab Risu.
“Kobo memiliki kemampuan yang unik, aku berpikir kalau dia tidak boleh menyia-nyiakan kemampuannya itu. Aku mengetahui kalau Zestro sedang membuka pendaftaran untuk calon murid-murid akademi di sana, saat itu aku menempatkan Kobo untuk meningkatkan kemampuannya,” jelas Kiara.
Meski sudah lama menjadi anggota Zestro, Risu baru mengetahui kalau Kerajaan Zestro memiliki akademi. Dia mengira kalau calon anggota yang tidak memiliki Komandan akan diajarkan oleh anggota Zestro yang berbeda-beda.
“Nyonya Kiara jangan khawatir, aku akan menjaga Kobo saat menjalankan misi kali ini," ujar Risu.
Kiara tersenyum mendengarnya, “Terima kasih, Risu.”
“Kalian membicarakan apa?” tanya Kobo yang menggendong anjingnya.
'guk'
•°•°•
Di hari sebelum keberangkatan mereka untuk menjalankan misi, beberapa teknisi Zestro melakukan beberapa pengecekan mesin dan sistem kapal. Divisi yang bertanggung jawab soal persediaan makanan juga sedang membawa persediaan yang cukup untuk mereka menempuh perjalanan di atas laut.
“Apa ini tidak terlalu banyak? Kapal ini bisa menempuh perjalanan yang biasa ditempuh kapal selama 4 hari bisa sampai dalam 5 jam saja,” tanya salah satu anggota divisi tersebut.
“Jarak menuju pulau di sisi lain Bumi memerlukan waktu yang panjang, biarpun kapal ini dapat mempersingkat waktu perjalanan, tidak ada yang tau berapa lama mereka menjalani misi ini,” jawab pemimpin divisi itu.
Mereka melanjutkan tugas mereka. Setelah semua persediaan sudah dimasukkan ke dalam kapal, mereka melakukan pengecekan ulang supaya apa yang sudah dipersiapkan tidak ada yang tertinggal. Reki dan Uparu terlihat sudah berada di Kerajaan yang kini sedang melihat proses persiapan di kapal tersebut.
“Uparu, apa kau memiliki mabuk laut?” tanya Reki.
“Hah? aku tidak pernah mabuk laut sama sekali. Situasi di atas kapal akan terkendali olehku,” jawab Uparu dengan nada sedikit sombong.
Reki melihat ponselnya dan waktu menunjukkan pukul 14.35 yang di mana tersisa 5 jam 25 menit lagi sebelum mereka berangkat menggunakan kapal tersebut.
“Apa misi ini akan lancar?” tanya Uparu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Countdown
Historical FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis keturunan terakhir bangsa Bulan harus mencegah kehancuran dunia yang di mana dia harus berpacu dengan hitungan mundur jam raksasa yang menjadi batas baginya menghentikan kehancuran tersebut. Moona Hoshinova tela...