“Keadaan”
Setelah seluruh dunia diselimuti kegelapan, banyak sekali monster yang keluar dengan wujud mengerikan. Tidak hanya itu, kegelapan tersebut membuat jam raksasa bergerak cepat hingga kembali bergerak normal pada hitungan 44. Hal itu menyebabkan banyak sekali monster naga bangkit di berbagai wilayah. Salah satunya ialah pusat kota dunia yang di mana terdapat 3 monster naga yang bangkit di sana dengan para manusia setengah monster yang menghambat pasukan militer dan Zestro.
Akan tetapi, para manusia setengah monster itu tidak hanya menghadapi pasukan militer dan Zestro saja melainkan mereka juga bertarung dengan para pengawal Dewan dunia yakni Uriyone, Uparu, Yozuri, dan Reki. Mereka berempat menghabisi para manusia setengah monster dan juga para monster yang muncul di sana. Sementara itu Botan bersama kedua wakilnya menghadapi ketiga monster naga tersebut.
Botan berlari melompat dari gedung satu ke gedung yang lainnya sambil terus menembaki monster naga di hadapannya. Saat naga tersebut mengeluarkan nafas api ke arahnya, Botan mengganti ke senjata khusus yang di mana senjata tersebut dapat menyerap nafas api dari mulut naga lalu Botan mengembalikannya pada naga tersebut. Saat pandangannya terganggu karena api yang di lepaskan oleh Botan, naga tersebut terbang ke udara.
Melihat itu Botan mengeluarkan peledak angin yang kemudian dia menggunakannya untuk membuatnya terhempas ke udara. Yozuri yang berada tidak jauh dari sana merasa takjub melihat keberanian Botan dalam menghadapi monster naga tanpa kekuatan sihir sama sekali.
“Komandan Zestro memang gila,” ujarnya.
Begitu jaraknya sudah dekat, Botan mengganti model senjatanya menjadi senjata yang menembakkan peluru khusus. Setelah itu Botan menembaki tubuh sang naga termasuk lehernya, dia menggunakan seluruh peluru yang ada di dalam senjata miliknya. Saat peluru sudah habis, Botan tidak mengisinya kembali namun dia mengeluarkan alat pemancar yang begitu Botan tekan tombolnya membuat ledakan hebat udara hingga menghancurkan tubuh sang naga.
Botan mendarat di atap gedung terdekat dengan background ledakan hebat. Banyak pasukan militer yang menjadi semangat melihat aksi Botan mengalahkan monster naga dengan sangat mudah tanpa kekuatan sihir sama sekali. Setelah mengalahkannya, Botan membantu mereka semua bertarung melawan manusia setengah monster di sana. Yozuri pun ikut membantu mereka, dia berlari bersama Botan sambil menembaki musuh di hadapan mereka.
Sementara itu kedua wakilnya juga melawan kedua naga yang tersisa di dua tempat yang berbeda. Elipha menyatukan sihirnya dengan angin yang ada di sana untuk menghentikan naga tersebut. Dia melesat ke arah sang naga lalu memberikan satu pukulan pada moncongnya yang kemudian terlihat Uparu melompat dari bawah dan memberikan tebasan hingga kaki kanannya terputus.
“Kau terlihat berbeda, Elipharu,” sapa Uparu.
Mereka berdua mendarat di atap gedung yang ada di sana.
“Tumben sekali kau mau bertarung, Uparu? apa kau kehabisan cemilan di sana?” sapa balik Elipha.
Naga tersebut mengamuk karena kakinya ditebas lalu dia menghembuskan nafas api yang kemudian dibelah menjadi dua oleh Uparu. Karena nafas api itu bergerak ke dua arah yang berbeda, Elipha menggerakkan angin di sana untuk membawa api tersebut ke arah naga itu yang di mana membuat sayapnya terbakar.
Elipha mengumpulkan energi sihir pada tangan kanannya menjadi sebuah senjata tajam. Mereka berdua melompat bersama lalu menebas kedua sayap naga bersamaan hingga membuat sang naga terjatuh ke permukaan. Melihat bangunan di bawah sana yang kemungkinan masih terdapat warga, Hoshina Reki yang berada tidak jauh dari tempat pertarungan langsung menggunakan kekuatannya yang menahan tubuh sang naga supaya tidak menimpa bangunan di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Countdown
Historical FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis keturunan terakhir bangsa Bulan harus mencegah kehancuran dunia yang di mana dia harus berpacu dengan hitungan mundur jam raksasa yang menjadi batas baginya menghentikan kehancuran tersebut. Moona Hoshinova tela...