"Misi Dimulai"
Setelah sebelumnya Divisi Komandan Kaoru yang memimpin misi kali ini sudah membagikan bagian-bagian pada setiap tim untuk menjalankan tugas masing-masing, kini setiap tim akan berdiskusi mengenai rencana yang akan mereka gunakan kedepannya.
Mereka semua berkumpul pada ruangan yang berbeda sesuai dengan tim mereka masing-masing. Pada tim Olivia, mereka diperlihatkan beberapa spesifikasi monster yang berhasil mereka lacak disekolah tua itu. Semua monster itu berada pada tingkatan 3 sampai 5 dan yang mereka khawatirkan hanya monster tingkat 3 saja.
"Apa tidak masalah menghadapi tingkat 3 tanpa bantuan komandan ataupun wakil? semua yang ada disini hanya pernah menghadapi tingkat 2 saja," tanya salah satu anggota.
Olivia menjelaskan kalau itu tidak masalah karena ditim ini ada dua orang yang pernah menghadapi monster tingkat 3 itu. Kedua orang tersebut adalah Olivia sendiri dan juga Moona, meski monster yang dihadapi Moona dapat dikalahkan karena kekuatannya meluap namun Moona sudah melihat langsung Komandannya yakni Amane melawan monster itu.
"Lalu apa yang akan kita lakukan disana?" tanya Moona.
Olivia mulai menjelaskan tentang rencananya yang dimana mereka semua akan masuk ke halaman sekolah secara terang-terangan dan menghadapi para monster yang muncul dihadapan mereka. Bagian sekolah terbagi menjadi 2 gedung dan 3 tingkat, seluruh anggota akan bergerak sendiri-sendiri dan Olivia menempatkan 2 anggota pada gedung pertama yang hanya memiliki 2 tingkat saja. Sementara gedung satunya lagi akan dimasuki sisa anggota dan masing-masing akan memeriksa setiap lantai.
"Bukankah itu terlalu sederhana?" tanya salah seorang anggota.
"Aku tau itu sederhana namun dua tim yang lainnya akan bergerak pertama untuk mengalihkan perhatian sebagian besar monster agar menjauh dari daerah sekolah."
Setelah itu seluruh tim berkumpul dan Maria memberitahukan kalau misi akan dijalankan dua jam lagi. Seluruh anggota dipersilahkan mempersiapkan segala keperluan dan mengingat baik-baik rencana yang sudah ada. Tanpa mereka sadari terlihat bayangan seseorang yang sedang menguping pembicaraan mereka. Setelah mereka dibubarkan, orang misterius itu juga ikut pergi dari sana.
•°•°•
Diarea penelitian jam raksasa, Hyona terlihat masih berusaha mengartikan ukiran aksara yang bersinar sebelumnya. Setelah bersusah payah selama berhari-hari Hyona hampir mendapatkan kejelasan. Dia menyadari sesuatu yakni ukiran aksara itu memiliki kesamaan dengan aksara kuno dibumi.
Meski tidak semuanya namun Hyona sudah mendekati untuk mengetahui satu jawaban. Sementara itu para peneliti yang lainnya sibuk meneliti sample monster yang sudah dikalahkan. Beberapa dari mereka juga berusaha memecahkan aksara kuno pada jam raksasa tersebut. Dibawah tanah tim ekspedisi masih terus menggali untuk menemukan sesuatu yang berkaitan dengan para monster disana.
Mengantisipasi para monster yang bisa saja bangkit, mereka kini sedang membangun sebuah tembok besar yang terbuat dari material tembus pandang. Pengerjaannya belum sepenuhnya selesai namun hal itu cukup untuk menahan sementara para monster disana.
"Monster besar itu sangat menggangguku sejak awal," ucap salah satu anggota tim ekspedisi.
"Sudahlah, jangan pikirkan itu, monster itu tidak akan bangkit dalam hitungan yang baru dimulai ini."
Dipermukaan Hyona berhasil mengartikan satu kata dari ukiran Aksara Kuno. Elipha dan Watarai yang ada disana ikut penasaran dan bertanya kata apa yang sudah Hyona pecahkan.
"Tulisan apa itu Nona Hyona?" tanya Elipha."Aksara ini kalau lebih jelas lagi berarti Amarah, aku... aku tidak tau pasti hanya saja amarah ini pasti berkaitan dengan jam itu."
"Ah aku kepikiran, apa jangan-jangan hitungan mundur yang bergerak lebih cepat itu dipicu oleh amarah seseorang?" ujar Elipha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Countdown
Historical FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis keturunan terakhir bangsa Bulan harus mencegah kehancuran dunia yang di mana dia harus berpacu dengan hitungan mundur jam raksasa yang menjadi batas baginya menghentikan kehancuran tersebut. Moona Hoshinova tela...