*****
"Morning..." Sapa Farez yang turun dari tangga dan menemukan Barra yang tengah menyiapkan sarapan di meja makan.
Barra menoleh dan terkekeh kecil, "Morning, Hubs. Padahal tadi udah bilang selamat pagi."
Farez berjalan mendekat dan mencium pelipis Barra pelan, "Mau aku anterin?" Ia duduk di sebelah Barra dan mengusap rambut suaminya itu pelan.
"Hari ini aku bawa mobil sendiri ya, kayaknya nanti mau ke kafe, ketemuan sama klien," jawab Barra lalu menyodorkan sepiring nasi goreng permintaan Farez tadi pagi.
"Hmmm, katanya mau shopping sama Mama?" Tanya Farez.
"Iya jadi dong, nanti siang pas dari kantor aku mau jemput Mama," jawab Barra.
"Pulang dulu sayang, bersih-bersih. Baru jemput Mama."
Barra mengangguk, lalu menatap layar ponselnya sejenak dan terfokus ke sana.
"Makan dulu sayang," ucap Farez menoel tangan Barra pelan.
"Ehmmm, bentar ini lagi chat sama anak-anak," ucap Barra pelan. Farez menatap suaminya itu sesaat, menyadari jika wajah Barra terlihat sendu, "Kamu kenapa hmm?"
Barra menatap Farez dan menghela nafas pelan, "Aku kok masih nggak terima sih Rez sama keputusan Cashel, ya emang sih ini bukan urusan aku, tapi kalau inget gimana Mamanya dulu ikut sakit hati aku."
Farez masih menatap Barra, menunggu suaminya itu menyelesaikan ceritanya.
"Ini udah lebih dari tiga bulan dari pulangnya Mama Cashel dari rumah sakit, Cashel jadi nggak bisa maksimal urus galerinya, aku kasihan juga Hubs. Kalau kayak gini, Mamanya inget nggak dulu nyiksa Cashel kayak apa, sekarang Cashel tulus mau ngurusin dia," jawab Barra dengan sedikit menggebu.
Farez tersenyum dan menggenggam tangan Barra pelan, "Kita nggak pernah tau gimana hati orang Barra, meskipun kelihatannya Cashel bisa aja sakit hati sama perlakuan Mamanya di masa lalu, di hati kecil dia pasti ngerasa terpukul sama kondisi Mamanya sekarang."
Barra menatap Farez dalam diam.
"Lebih dari dua tahun aku kenal temen-temen kamu, sedikit banyak paham gimana mereka. Cashel nggak mungkin tega ngebiarin Mamanya menderita, kamu lihat sendiri gimana hancurnya dia pas lihat keadaan Mamanya kan. Mungkin dengan kejadian ini, mereka semua bisa ambil sisi positifnya, bisa ambil pelajaran," ucap Farez.
Barra menghela nafas pelan, akhirnya mengangguk menyetujui ucapan Farez, "Lagipula aku penasaran banget, salah apa Mama Cashel sama laki-laki itu sampai dihajar habis-habisan kayak gitu. Untung aja ada pemilik kontrakan yang dateng ke rumahnya Rez, misal nggak ada kayak gimana nasib Mamanya Cashel. Padahal aku lihat dulu kayaknya patuh banget tuh orang sama Mamanya Cashel."
"Mungkin masalah uang? Dulu Mamanya Cashel punya banyak uang sayang, apa aja yang laki-laki itu minta diturutin, tapi sekarang kondisinya udah beda kan. Cashel belum bilang perkembangannya?" Tanya Farez.
"Dia bilang kepolisian masih terus cari tuh orang, katanya kabur ke luar kota," jawab Barra.
Farez menghela nafas pelan, "Ya semoga dia cepet ketangkep dan dihukum. Kasihan juga lihat Cashel harus ngurusin ini itu sendirian, untung ada Ervin sama Mamanya juga yang nemenin."
"Cashel insecure juga tau Rez...." Ucap Barra lirih.
"Kenapa emangnya sayang?"
"Ya dia takut ke depannya kayak apa, takut Mamanya Ervin mikir kalau dia bakal jadi beban karena ngerawat Ibunya sekarang," jawab Barra.

KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)
RomansaMenceritakan seorang pria player yang sayangnya berwajah cantik, bernama Barra dan dikenal suka berganti pasangan di setiap minggunya, tak peduli pria atau wanita. Namun suatu hari, dirinya terpaku dengan sosok pria berkacamata yang tengah duduk di...