Daddy untuk Christy

23.5K 648 93
                                    

Zee mengendarai sepeda motornya dengan santai mengingat ini masih jam 6 pagi. Tiba di persimpangan lampu merah laju motornya pun berhenti karena kebetulan lampu merah. Tepat di sebelahnya sebuah mobil juga berhenti.

"Hallo kaka!."

Zee kaget karena suara panggilan itu.

Melihat Zee kaget gadis kecil yang berteriak pun tertawa puas. Niatnya menyapa Zee, justru mengagetkan Zee yang tidak siap di sapa dengan suara lantang.

"Christy..."
Tegur wanita yang duduk di sebelah anaknya.

"Maaf, mom."

Kaca jendela mobil yang berada di sebelah Zee pun tertutup kembali.

Zee menatap kaca jendela mobil itu sekali lagi untuk melihat gadis kecil yang memanggilnya. Di dalam sana anak itu mungkin tengah di ceramahi mamanya ? Terlihat jelas di penglihatan Zee.

Lucu. Batin Zee.

Satu kata yang Zee ucapkan dalam hati. Tak disangka Zee tersenyum membayangkan wajah gadis tadi yang tertawa puas.

Lalu kaca jendela mobil kembali di buka memperlihatkan wajah gadis kecil yang hampir saja membuat dia syok jantung.

"Kaka...maafin Christy ya ?."
Ujarnya lembut.

Seorang wanita pun ikut muncul.

"Maafin anak saya ya ?."
Ujarnya tak kalah lembut.

"Iya. Gapapa tante. Kaka gapapa kok adik kecil."
Ujar Zee.

Jarak mobil dan motor Zee memang dekat. Makanya Zee bisa melihat wajah wanita yang duduk di sebelah gadis itu juga.

"Kaka..namanya siapa ?."

"Nama kaka..."

Tin!

Tin!!.

Klakson dari mobil dan motor saling bersautan membuat baik Zee atau mobil itu pun berjalan meninggalkan lampu merah.

"Dadah kaka!!."

Tangan mungil itu melambai lambai. Zee hanya bisa mengangguk dan pergi ke arah lain.

Rasanya pagi ini beda dari pagi biasanya bagi Zee. Karena entah kenapa pagi ini dia lebih siap belajar di sekolah. Apa karena berjumpa gadis tadi ? Atau ibunya ?. No!! Pasti karena gadis manis tadi.

Sepulang sekolah Zee sengaja pulang lewat jalan yang tadi pagi dia lewati. Inginnya dia bisa bertemu gadis yang tadi pagi membuatnya ingin marah namun tidak jadi.

Namun, mungkin mereka tidak di takdir kan bertemu lagi. Buktinya sepanjang jalan dia tidak bertemu dia. Lelah mencarinya Zee memutuskan berhenti di sebuah taman tak jauh dari persimpangan lampu merah.

Dia berhenti di tepi trotoar karena ingin membeli es cincau.

"Ayo..mom..ayo.."

Sayup sayup terdengar suara rengekan anak kecil.

Zee menoleh dan lekas tersenyum saat melihat gadis kecil yang dia cari ada di depan matanya.

"Ngga boleh. Nanti pilek. Yang lain aja ya ?."

"Mau es krim. Mom, kita beli ya ?."

Zee melihat gadis itu merengek ingin di belikan es krim namun sepertinya sang ibu melarang anaknya membeli es krim.

Dengan inisiatif Zee membeli balon di sebelah penjual es cincau. Dan berjalan ke arah gadis yang kini tengah menangis.

"Hey...jangan nangis. Nanti jelek loh."
Ucap Zee yang berjongkok di depan gadis kecil itu.

One shoot (ZeeSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang