Ilusi

1.4K 203 44
                                    


Ceklek.

Suara pintu yang terbuka itu membuat Marsha menoleh ke arah pintu. Rupanya sang ibu datang berkunjung setelah beberapa hari tidak datang mengunjungi nya.

Cindy Hapsari. Ibu kandung Marsha pun masuk ke dalam dengan senyum manisnya.

"Lagi apa?."
Tanya Cindy lembut.

"Duduk aja. Mama udah lama sampai?."

"Baru aja. Papa di bawah lagi ngobrol sama Zee."

Cindy duduk di tepi ranjang. Melihat wajah pucat putrinya, dia pun merasa bersalah karena baru sempat datang.

"Masih pusing?."
Tanyanya khawatir. Setelah Marsha menceburkan diri ke danau dia jatuh sakit selama dua hari ini. Namun baru kali ini dia datang karena menunggu suaminya selesai bekerja.

"Sedikit. Tapi udah mendingan."

Cindy mengecek suhu badan Marsha. Dia memastikan anaknya sudah baik baik saja.

"Maafin mama. Mama baru sempet dateng."

"Gapapa, Ma. Aku udah ngga papa."

"Sha..."
Kini giliran Jinan yang masuk bersama kaka perempuan Marsha, Eve.

"Papa, kaka."

"Gimana? Udah mendingan?. Papa bawain makanan kesukaan kamu di bawah, tapi papa suruh Zee taruh piring dulu tadi."
Ujar Jinan yang ikut mengecek suhu badan Marsha.

"Marsha udah mendingan kok."

"Syukurlah. Papa minta maaf baru sempet dateng. Nungguin kaka kamu tuh, susah bener di ajak kesini."
Sinis Jinan pada anak pertamanya yang super sibuk.

"Ya namanya juga udah punya keluarga sendiri. Ya maap."
Bela Eve. Dia tidak membantah karena dia sadar diri paling susah di ajak berkunjung ke rumah adiknya karena dia kini sudah berumahtangga dan tinggal di luar kota bersama suami dan anaknya.

"Huuu. Tau gitu ngga papa restuin kamu. Biar kamu tetep disini."
Kata Jinan.

"Siapa suruh dulu restuin."

"Ya kamu sih ngambek tiga hari. Ya udah terpaksa papa restuin."

"Udah ih. Baru aja ketemu, berantem mulu."
Lerai Cindy.

Marsha hanya melihat dengan mata sayunya. Rasa kehilangan nya begitu dalam, namun setiap keluarga nya datang, dia merasa tidak terlalu menyakitkan luka yang dia tanggung.

"Marsha..."

Zee datang dengan sepiring penuh martabak manis kesukaan Marsha.

"Wihh.."
Suara Eve begitu riang.

"Sayang, papa sama mama bawain kamu martabak loh, kamu makan ya?."
Bujuk Zee. Sudah dua hari napsu makan Marsha hilang karena merindukan anaknya. Kini tenaga wanita itu pun tinggal sedikit karena banyak di habiskan untuk pergi mengejar sosok anaknya.

"Makan dulu ya? Nanti baru boleh tidur lagi."
Ucap Cindy.

"Makan, nak. Itu papa beli jauh loh di depok, masa ngga di makan juga."

"Tau. Papa sampai ngeluh berkali kali buat ke depok aja beli martabak."
Beber Eve.

"Mending diem deh."

"Mau berantem lagi?."

Keduanya pun diam saat Cindy sudah angkat suara.

"Makan ya? Dikit aja."

Zee mencoba menyuapi Marsha sedikit dan dia akhirnya mau makan.

"Enak?."

"Iya. Masih sama kaya dulu pas aku masih kecil."
Ujar Marsha.

One shoot (ZeeSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang