Sugar Daddy

3.4K 240 35
                                    

Seorang pria kisaran berumur 34 tahun tengah duduk di atas motornya. Pria itu memakai setelan kaos putih yang di padukan dengan jaket denim dan celana sobek sobek tampak gagah meski sudah tidak muda lagi. Pria yang terus menerus melihat ke dalam sebuah sekolah elit di Jakarta itu nampak tengah menunggu seseorang.

Gelagatnya seperti seorang pria yang tengah menunggu pujaan hatinya saja. Terus tersenyum membayangkan wajah sang kekasih yang pasti kaget akan kehadiran nya yang mendadak ini.

Tak lama bel pulang sekolah berbunyi membuat hati pria itu semakin berdebar saja. Dia menoleh ke gerbang takut sang pujaan hati tak melihat kedatangan nya. Dia harus menjadi orang pertama yang pujaan hatinya lihat saat keluar gerbang nanti.

Namun, sejenak lupakan soal pria yang menunggu pujaan nya, mari kita lihat sekelompok gadis manis yang pulang sekolah dengan raut lelahnya. Mereka empat gadis yang baru bertemu satu tahun lamanya. Meski masih tergolong belum lama, mereka sudah sangat kompak.

"Eh, mau kerkom dimana nanti?."
Tanya Ashel si gadis periang itu pada temannya.

"Aku ikut aja, aku kan di jemput supir jadi bisa anter ke mana aja."
Jawab Kathrine si gadis cengeng di antara mereka dan juga paling manja.

"Hemm, jangan di rumahku deh. Soalnya jauh dari sini."
Jawab sosok gadis paling pendiam, pemalu dan paling feminim yang bernama Marsha.

"Kalau gitu di rumah aku aja, deket kok."
Kata Indah. Gadis paling berani, baik hati dan juga ramah bintang 5.

"Sip!."
Seru tiga gadis lainnya menyetujui ajakan Indah.

Keempatnya berjalan bersamaan menuju gerbang dengan saling bercerita tentang hari lelah ini.

"Marsha!! Marsha! Marsha!."

Mereka kompak menoleh pada sosok pria yang memanggil salah satu dari empat gadis tadi. Tak lain tak bukan pria yang menunggu pujaan hatinya itulah yang memanggil Marsha.

"Siapa, Sha? Kamu kenal?."
Tanya Kathrine pada Marsha yang bingung sendiri.

"Om kamu Marsha?."
Tanya Ashel.

"Ngga tahu, ngga kenal."
Jawab Marsha.

Sosok pria itu perlahan mendekati mereka.

"Eh eh! Dia ke sini weh! Kabur ngga kita?."
Panik Kathrine.

"Eh jangan, kita liat dia mau apa dulu."
Cegah Indah.

Setelah pria itu di depan mereka, Indah lekas berdiri menjadi tameng ketiga temannya yang ketakutan di belakang.

"Marsha? Kamu mau pulang kan?."
Tanya pria itu melihat ke arah Marsha.

"Om siapa? Kok kenal temen saya?."
Indah pun mendapatkan tatapan bingung dari pria itu.

"Kamu temennya Marsha ya?."

"Iya, om siapa?. Dan ada perlu apa sama temen saya?."

"Kalian mau pulang?."

Pria itu bertanya kembali yang membuat Indah sedikit kesal.

"Om mau nya apa sih? Mau culik kita ya? Kita bisa teriak loh om."
Ancam Indah.

"Ndah, ayo lari aja. Aku takut."
Usul Ashel yang tepat di belakang Indah.

"Kalian jangan takut, om ngga jahat kok. Om ini pujaan hatinya Marsha, iya kan Marsha?."

Marsha kaget, begitu juga temannya.

"Hah? Yang bener aja, Om. Om bercanda kan?."
Kathrine yang tadinya bersembunyi pun perlahan keluar karena kaget dengan ucapan pria itu.

One shoot (ZeeSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang