Uncontrollably Fond

1.6K 150 20
                                    

Pada akhirnya semua kembali ke titik awal. Zee menjadi mahasiswa biasa di kampusnya dan Marsha pun sama. Keduanya bak dua orang manusia yang hidup di dunia mereka masing-masing. Kejadian yang telah berlalu hampir 3 bulan lamanya telah mengajarkan mereka untuk lebih berhati hati lagi.

Selain Zee dan Marsha, Ashel dkk pun sudah kembali dari masa skors nya. Mereka masih tetap berulah, tapi bukan Marsha lagi korbannya. Bukan juga orang lain, hanya saja beda kelakuannya. Kini mereka hanya fokus menjadi mahasiswi yang populer yang banyak di sukai manusia satu kampus ketimbang sibuk bermain dengan para wanita incaran Zee.

Mereka bukannya bertaubat, hanya saja mereka sudah mendapatkan apa yang mereka inginkan. Yaitu manjauhkan Zee dari Marsha.

Zee pun kini hanya berteman dengan Christian saja di kampus...di luar...kita liat saja.

"Ngga bosen?."
Tanya Christian disela sela mengunyah bakso.

"Apa?."
Jawab Zee dengan nada jutek.

"Liatin dia dari jauh."

"Apa sih."
Zee pura pura memainkan ponselnya meski hanya tutup buka aplikasi.

Christian pun hanya mengangguk saja dan sibuk memotong motong baksonya.

"Orang kangen tuh di samperin. Ajak balikan kalau bisa."
Sindir Christian.

"Apaan sih? Ngga jelas."

"Lu yang ngga jelas. Ngomong sih kangen, deketin doang ngga bisa, cepu."

"Dih...sok tau."

"Gue ngga tau gimana? Gue tau semua tentang luu."

"Sok paling tau."

"Sok jual mahal."

"Apaan sih? Kok lu jadi rese gini?."

"Ya abisan gue greget tau liat lu cuma bisa liat dia dari jauh. Lu ngga ada gitu agenda deketin dia lagi?."

"Agenda? Jadul banget bahasa lu."

"Zoya..dia pasti bakal inget siapa lu...coba aja."

"Gue takut."

"Takut kenapa? Kan belum lu coba, masa udah nyerah aja."

"Toy, gue takut ulangi kesalahan yang sama. Gue takut dia terluka lagi gara gara gue. Gue ngga mau itu terjadi lagi."

"Hah. Batu emang."

Christian pun meminum jusnya sampai habis lalu mendorong gelasnya jauh. Dia harus bisa meluluhkan otak batu Zee demi membuat sahabatnya bisa se ceria dulu lagi.

"Zee...dia sudah ingat sama keluarganya, itu tandanya dia inget juga sama lu. Dia bahkan inget gue, temen gerejanya."

"Christian..dia inget lu juga karena masa masa bareng lu tuh udah banyak, lah gue...baru juga masukin kaki ke kolam belum berenang. Ngga bakal dia inget gue."

"Se pasrah itu? Se pesimis itu? Ini Zee yang gue kenal ya?."

"Cape ah ngomong sama lo."

"Gue juga!. Lo pikir 3 bulan waktu sebentar? Itu kurang lebih ada 90 hari dalan kalender. Dan lo masih ngotot bilang dia ngga bakal inget lo setelah gue yakinin lo kalau dia pasti inget lo."

"Toy..."

"Stop! Gue cape. Terserah kalau lo mau kekeh jauhin dia. Tapi kalau lo minta bantuan gue buat deketin dia nextnya...mulai sekarang gue ngga terima panggilan lo."

"Dih...sok sok an."

"Bodo! Bayarin ini semua!."

"Iya iya."

One shoot (ZeeSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang